Mi instan merupakan salah satu makanan favorit sebagian besar populasi di dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data World Instant Noodles (WINA) konsumsi mie instan di seluruh dunia pada 2017 mencapai 100 miliar bungkus (porsi). Sedangkan konsumsi mi instan di Indonesia mencapai 12,63 miliar bungkus atau sekitar 12,6 persen total konsumsi dunia serta berada di urutan kedua di dunia.
Seiring berkembangnya tren dunia akan healthy life, semakin banyak pula masyarakat yang sadar akan kebutuhan pangan menyehatkan. Beberapa tahun terakhir pebisnis pangan di Indonesia menangkap peluang tersebut dengan mengembangkan mi instan yang memiliki manfaat kesehatan. Tidak hanya nikmat, tapi juga membuat tubuh sehat.
Beberapa produk mi instan menyehatkan yang telah ditemukan di pasaran Indonesia di antaranya mi non terigu/tanpa gluten, penggunaan bahan-bahan rendah indeks glikemik, penggunaan natrium yang minimal, hingga penggunaan susu almond sebagai bahan kuahnya.
Beberapa pengamat bisnis menganggap mi instan yang menyehatkan merupakan bisnis yang cukup menjanjikan. Melihat pasar yang sudah ada dan diprediksi akan terus meningkat, serta kemudahan akses teknologi yang sudah memadahi akan memunculkan inovasi-inovasi terbaru agar tidak terjadi kejenuhan pasar.
