Sebuah restoran haruslah memiliki sebuah tema dan konsep yang menarik untuk menarik konsumen. Seperti yang dijalankan d’Omelette di Kota Kasablanka, Jakarta. Ketika sang owner yang saat itu tinggal di luar negeri dan sedang menemani putranya berobat, saat itulah muncul rindu akan suasana rumah yang cozy serta nyaman. Maka dari itu hadirlah d’Omelette dengan suasana rumah yang cozy dan nyaman, seperti yang diucapkan Davi Ditya selaku Deputy General Manager dari d’Omelette.
Berbicara mengenai telur, telur bisa dikatakan sebagai bahan dasar dari berbagai jenis makanan, dan omelette adalah salah satu makanan yang terbuat dari telur. Atas dasar itulah mengapa dinamakan d’Omelette. “Namun, dibalik itu agar lebih mudah diingat orang, dan saat ini sedang banyak nama yang menggunakan kata “the” atau “de” kita tambahkan “d’” itu agar orang juga mudah mengingatnya” jelas Davi. d’Omelette sendiri telah berdiri sejak bulan Desember 2012 dengan konsep yang sudah dipersiapkan sejak 6 bulan sebelumnya.
Lebih jauh Davi menceritakan tentang strategi jaring laba-laba yang kedepan akan dijalankannya. “Saat ini banyak orang Jakarta yang tinggal di pinggiran kota namun bekerja di tengah kota, dan d’Omelette sendiri memiliki lokasi yang berada di tengah kota, nantinya jika para pekerja ini merasa bosan dengan makanan ala western yang banyak hadir di tengah kota, nantinya kita akan membuka restoran dengan konsep makanan Asia dan Indonesia di pinggiran kota Jakarta, sehingga mereka bisa merasakan suasana baru yang dekat dengan rumah mereka.”
d’Omelette sering dikunjungi oleh berbagai kalangan seperti para profesional, eksekutif dan keluarga. Salah satu menu yang menjadi favorit adalah Roasted Chicken. Dalam hal standar mutu, d’Omelette mempunyai sistem yang terintegrasi agar tetap bisa konsisten. Maklum Davi adalah seorang ex-profesional berpengalaman yang bekerja dibidang keuangan serta terbiasa dengan sesuatu yang sistematis dan terstruktur.
Untuk tetap dapat memberikan kualitas terbaik dalam hal standar mutu, proses tersebut dipegang penuh oleh ownernya yang bernama Victor Teja. “Beliau sudah memiliki berbagai pengalaman dibidang perbankan yang terkenal dengan ketatnya regulasi, yang bisa diterapkan dalam menjaga stardard mutu” tambah Davi. Dalam hal standar kebersihan dan standar resep baku sudah ditentukan oleh management sehingga para kru tinggal mengikutinya saja. Beberapa bahan makanan sudah dipersiapkan terlebih dahulu kemudian disimpan dan siap diolah jika dipesan oleh pengunjung.
Jam operasional d’Omelette mengikuti jam operasional dari Mall Kota Kasablanka yaitu mulai pukul 10 pagi hingga pukul 10 malam. Kapasitas restorannya pun dapat mencapai hingga 65 orang. d’Omelette mulai ramai ketika jam makan siang dan makan malam atau ketika sedang ada event tertentu seperti Jakarta Great Sale.
Beberapa menu yang menjadi favorit disini adalah Pasta Aglio de Olio, Pan Roast Dory Fish dan Roasted Chicken. Tantangan yang sering dihadapi adalah ketika pengunjung sedang banyak dan membutuhkan proses yang cepat dan sesuai standar, cara menyiasatinya ialah team work dan disiplin bekerja sesuai sistem serta kerjasama yang baik antar bagian, sehingga dipastikan sesuatunya berjalan baik dan sesuai dengan permintaan pelanggan.
Dalam pemilihan bahan baku, pihaknya menggunakan inventory management system yang baik demi mencapai efisiensi serta yang terutama adalah menjaga mutu dan kualitas. Didalam pengembangan terhadap menu baru, semua team terlibat dalam memberikan masukan serta berani dalam berkreatifitas, Intinya harus “fun and creative” sehingga tidak pernah membatasi diri dalam berkreasi.
Pengolahan makanan pun dilakukan berdasarkan standard operating procedure serta terdapat proses control yang ketat. Selain itu kebersihan merupakan fokus yang teramat penting bagi d’Omelette, dan kru selalu menggunakan sarung tangan, penutup kepala, celemek serta menggunakan baju yang bersih dalam melakukan pengolahan makanan. Makanan dapat dikatakan berkualitas apabila benar dalam hal pengolahannya.
Nilai gizi dari makanan yang disajikan di d’Omelette ini bisa dikatakan seimbang, karena makanan western hampir mengandung semua zat gizi. “Dalam penyimpanan bahan baku sendiri harus selalu memperhatikan suhu penyimpanannya. Penempatan bahan makanan yang segar dan beku juga harus dibedakan agar tidak terjadi kontaminasi bahan makanan,” tutupnya. Adi
d’Omelette
Kota Kasablanka Mall, GF – FSG 07
Jl. Casablanca Raya, kav. 88. Jakarta
021-29488690