Resto Review

Cokelat Kematian ala Dbc

Memutuskan nama yang unik dan membekas di ingatan orang untuk bisnis kita memang gampang-gampang sulit. Hal ini yang dilakukan oleh Beby Adnan sang pendiri 7 unit usaha rumah makan di Bogor. Ibu yang gemar memasak ini sukses mempopulerkan makanan-makanan yang ‘biasa’ saja menjadi luar biasa dan kreatifnya lagi beliau memberi nama yang cukup unik untuk beberapa unit usaha makanannya. Sebut saja misalnya Pia Apple Pie, Macaroni Panggang, Steak, Pizza & Pastel, Dbc Coklat & Spageti (Dbc), Lasagna Gulung, dan Cup Cake yang merupakan bagian dari bisnis makanan bu Beby di Bogor.

Mulai dari makanan yang gurih-gurih hingga sangat manis beliau sediakan, dan menurut Harsudi salah satu supervisor Dbc Coklat & Spageti, bisnis cokelat Bu Beby yakni Dbc Coklat & Spageti adalah yang paling maju.

Kepanjangan dari Dbc adalah Death by chocolate. “Ketika kami menggunakan nama Death by chocolate, ada pihak yang merasa dirugikan karena menurut mereka, nama itu (Death by chocolate –red) telah mereka patenkan menjadi nama dari bisnis cokelat mereka, padahal Death by chocolate adalah nama sebuah resep, dan menurut kami nama resep tidak bisa dipatenkan. Jadi akhirnya, kami hanya menggunakan singkatannya saja, yakni Dbc Coklat & Spageti.” Jelas Harsudi. Menu Death by chocolate dari Dbc terinspirasi dari ide seorang Hitler pada zaman nazi dahulu. Hitler memasukkan bom dalam cokelat yang akan diberikan kepada orang Inggris, dengan harapan orang-orang Inggris tersebut akan mati terkena bom ketika melahap cokelat. Hal ini yang menginspirasi Bu Beby untuk membuka Dbc. Beliau berharap orang akan mati atau mungkin tergila-gila setelah makan lezatnya cokelat dari Dbc.

Sesuai dengan namanya yang bernuansa horor, Dbc juga menyajikan konsep resto yang sedikit agak membuat pengunjung ketakutan. Menempati bangunan tua dengan warna hitam dominan sangat memberi kesan bahwa resto ini benar-benar seram. “Konsep resto yang kami sugguhkan adalah kematian. Jika tamu berkunjung di malam weekend, ada atraksi yang kami sugguhkan. Semua lampu resto akan dimatikan, para penjaga death by chocolate dengan pakaian bertudung warna hitam-hitam akan berkeliling ke seluruh resto untuk mengucap salam kepada para pengunjung. “cerita Harsudi. Mulai dari konsep design resto hingga makanan benar-benar sangat disesuaikan agar pengunjung puas.
Death by chocolate intinya adalah layer-layer cake yang dilapisi oleh ganache, mousse atau fudge di antara layer-layer tersebut.cokelatnya melimpah dengan citarasa yang pas, tidak begitu manis, dan pahit cocok untuk lidah konsumen lokal. Penyajiannya juga cukup menarik, cokelat ini dibentuk bak pemakaman, lengkap dengan nisan yang terbuat dari milk chocolate yang bertuliskan “Rest in Peace”.Menu andalan lain yakni, Fritata atau spageti bakar dengan beberapa isian yaitu smoked chicken, tuna, ground beef, sausage, dan seafood. Ada juga menu unik lain, yakni nasi goreng cumi. Nasinya hitam karena campuran tinta cumi didalamnya. List minumannya juga cukup lengkap aneka jus, soft drink, dan hot chocolate juga ditawarkan disini.

Menyambut Hollowen dan Natal, Dbc Coklat dan Spageti menawarkan sesuatu yang unik kepada para pelanggannya. Hallowen acara yang tidak lazim dirayakan di Indonesia, kini dihadirkan Dbc. Dbc melakukan terobosan unik, dengan mengadakan Hallowen Day akhir Oktober lalu di outletnya. “Akan ada Trick or Treat, dan parade topeng serta kostum ala hantu-hantu barat”, cerita Harsudi. Natal juga menjadi momen yang sangat dimanfaatkan oleh Dbc. Menyediakan pohon natal dan crunches dengan cokelat-cokelat sebagai penghiasnya. Pohon natal dan crunches ini dapat dipesan sebagai hadiah atau hantaran ada hari Natal. K-12.

Dbc Coklat & Spageti
Jalan Ceremai 22 Bogor
(0251) 8377725

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *