Terlahir dan hidup di tengah berbagai privilege kecanggihan dan kemudahan teknologi, Gen-Z yang kini jumlahnya mendominasi secara global, termasuk di Indonesia (27,94% dari total populasi), seringkali dipandang sebelah mata. Julukan mager (malas gerak), stroberi, impulsif, fear of missing out (FOMO), lembek, dan cuek, tak jarang menjadi julukan untuk mereka. Padahal, banyak penelitian menemukan mayoritas Gen-Z merupakan individu yang kritis, kreatif, inovatif, mandiri, dan ambisius. Bahkan, 46% Gen-Z sampai punya pekerjaan sampingan untuk menambah pemasukan dan mengembangkan diri serta koneksi, lebih tinggi dibandingkan generasi milenial (37%) .
“Gen-Z dihadapkan dengan berbagai tantangan yang sangat bertolak belakang dengan generasi sebelumnya. Lihat bagaimana beban mereka makin tinggi – dari inner circle maupun social media, biaya hidup meningkat, dan kondisi lingkungan yang kian mengkhawatirkan. Banyaknya tekanan bahkan membuat lebih dari separuh Gen-Z mengalami bad mental health issue, dan yang terbesar adalah di Asia (51%),” kata Psikolog Klinis dan Remaja Tara de Thouars, BA, M. Psi dalam pers release peluncuran ‘Greenfields Extra’ pada Sabtu, (12/8) di Jakarta.
Jadi miskonsepsi mengenai Gen-Z harus segera dihentikan karena pada dasarnya prinsip hidupnya berbeda. Contoh, alih-alih mengulang siklus orangtuanya yang termasuk dalam Gen-X, 49% Gen-Z lebih ingin memiliki keseimbangan dalam hidup dan bekerja. Prinsip mereka menjadi ‘work smart instead of work hard’. Para Gen-Z ini layak mendapatkan predikat ‘Generasi Extra’ karena meski digempur stigma negatif, mereka tetap mau scara total menghadapi berbagai tantangan dan di sisi lain tetap menyeimbangkan antara produktivitas, leisure, dan kesehatan mental.
Chief Marketing Officer Greenfields Indonesia Fiona Anjani Foebe menambahkan, “Kami percaya bahwa para Gen-Z tidak sama dengan generasi sebelumnya, mereka adalah Generasi extra, para game changers yang memiliki semangat dan pengaruh kuat serta menjadi kunci bonus demografi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Bayangkan saja saat ini terdapat sebanyak 62% Gen-trepreneur Z yang telah memulai atau ingin memulai bisnis.”
Fiona menjelaskan, produknya hadir sebagai pendukung sistem dalam mendampingi Gen-Z yang dinamis untuk mewujudkan segala impian. Rangkaian susu UHT ekstra rasa tersebut diklaim sebagai terbuat dari fresh milk yang terjamin kualitas dan kesegarannya karena berasal dari peternakan sendiri. Empat varian rasa tersebut yakni rasa chocolate dengan malt; rasa strawberry dengan rose dan collagen; honey earl grey tea; vanila dan chamomile.
Ia menambahkan, Greenfields Extra lahir untuk menjawab kebutuhan anak muda yang suka bereksplorasi dengan segala macam hal ekstra, termasuk mencoba produk berkualitas dengan nilai yang lebih baik, dari kandungan gizi hingga rasa. “Membawa semangat Hari Kemerdekaan RI, selebrasi peluncuran produk kami lakukan dengan mengetengahkan tema ‘Generasi Extra MAu GERak’, untuk mengajak seluruh Generasi extra mengekspresikan diri dan potensi mereka, get connected, dan saling menginspirasi,” tandas Fiona.
Peluncuran produk yang dilangsungkan di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Blok M, Jakarta tersebut menjadi wadah untuk mengapresiasi para Generasi Z terpilih yang ingin menunjukkan prestasi atau potensi tersembunyinya selama ini di depan publik dan menjadi momen untuk memperlihatkan bahwa mereka sebenarnya produktif.
Tidak hanya itu, Greenfields juga secara khusus memberi dukungan nyata bagi para Generasi Z yang ingin berkarir melalui Generasi Extra Bootcamp Competition. “Kompetisi ini membuka peluang bagi mereka untuk membuktikan diri sekaligus meningkatkan kemampuan karena 10 kandidat terpilih akan mendapatkan pembekalan ilmu bisnis dan marketing dari para pakar. Serunya lagi, pemenang nantinya berkesempatan ikut program internship di Greenfields Indonesia & Northstar Group,” tutup Fiona. KI-08