Kemasan dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa cara, salah satunya berdasarkan struktur sistem kemas atau kontak produk dengan kemasan. Kemasan yang kontak dengan produk dibedakan menjadi tiga, yakni kemasan primer, kemasan sekunder, dan kemasan tersier.
Produk makanan dan minuman memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Ada beberapa produk pangan yang tidak cocok dikemas dengan bahan kemasan tertentu. Oleh karena itu, penting bagi produsen pangan untuk mengetahui jenis-jenis kemasan dan sifatnya agar dapat memberikan kemasan yang tepat untuk produknya. Berikut jenis-jenis kemasan yang banyak digunakan dipasaran:
Plastik. Merupakan salah satu jenis kemasan yang paling banyak digunakan dalam produk pangan. Selain mudah didapatkan, kemasan plastik juga harganya terjangkau. Terdapat beragam jenis plastik dengan karakteristik yang berbeda-beda, oleh karenanya harus disesuaikan dengan produk pangan yang akan dikemas.
Gelas/kaca. Jenis kemasan yang satu ini juga sering digunakan untuk mengemas produk makanan ataupun minuman. Jenis bahan kaca dinilai lebih higienis dibandingkan plastik dan yang lainnya. Namun kekurangannya adalah kaca merupakan bahan yang mudah pecah dan berat.
Kertas. Selain plastik dan kaca, kertas juga sering dijumpai sebagai bahan pengemas produk pangan. Sifat-sifat penting dari kertas untuk bahan kemasan adalah ketahanan terhadap bau, permeabilitas terhadap air, ketahanan terhadapa asam dan akali, aroma dan gas, serta ketahanan terhadap lemak dan minyak.
Kaleng. Merupakan lembaran baja yang dibalut timah (Sn) dengan kadar yang tidak lebih dari 1,00-1,25% dari berat kaleng. Kemasan kaleng biasanya dilapisi bahan lain seperti alumunium foil untuk mencegah reaksi dengan bahan pangan di dalamnya. KI