Semakin maraknya isu mengenai kesehatan semakin membuat seseorang peduli terhadap perihal keamanan pangan. Jaminan atas akses terhadap pangan yang aman merupakan tuntutan bagi industri pangan saat ini. Melihat kondisi ini, TuV Nord Indonesia merasa penting untuk mengajak pihak industri restoran, hotel, dan caf (horeca) untuk membahas hal ini lebih dalam pada seminar dengan tema “Food Safety System for Hotel, Restaurant, Caf, and Catering Business”. One day seminar yang berlangsung pada tanggal 29 Mai 2012 di Jakarta ini menghadirkan empat orang pembicara, yang membahas mengenai pentingnya kepedulian terhadap pangan yang aman dan bagaimana menerapkan sistem control untuk menjaga keamanan pangan.
Pembicara pertama, Karlina Bone, TuV Nord Food Inspector yang membahas mengenai keamanan pangan dan higienitas. Menurut Karlina, keamanan pangan dan higienitas merupakan suatu hal yang berbeda namun tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Keamanan pangan merupakan kondisi dan praktek yang dilakukan untuk menjaga kualitas produk dari kontaminasi dan penyakit bawaan makanan, sedangkan higienitas merupakan kondisi dan praktek yang membantu untuk mempertahankan kesehatan dan mencegah adanya penyebaran kuman penyakit.
Pentingnya mencegah makanan dari kuman penyakit juga dipertegas oleh Indarto, Senior Konsultan di bidang pangan. Indarto menyatakan bahwa setiap orang, terutama pihak katering, harus memastikan makanan yang diproduksi aman dan harus dicegah dari kontaminan. Untuk menjaga keamanan pangan ini diperlukan sebuah system manajemen yang baik. Indarto yang menjadi pembicara kedua di sesi pertama, menyampaikan materi mengenai kesadaran akan pentingnya penerapan sistem manajemen keamanan makanan, seperti Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Pihak katering menjadi sorotan utama dalam kondisi ini karena menurut data kejadian keracunan makanan tahun 1999-2000 yang disampaikan Indarto, sumber tertinggi penyebab keracunan berasal dari katering.
Berbicara mengenai pentingnya keamanan pangan, Karlina juga menambahkan bahwa dengan mengabaikan keamanan pangan
(neglecting food safety) ternyata bisa memicu terjadinya keracunan makanan (food poisoning) dan kemudian memicu terjadinya penyakit bawaan dari makanan (food borne illness). Pada umumnya food poisoning disebabkan oleh bakteri, seperti Salmonela, Staphylococus aureus, Bacillus cereus, E.coli, dan lain sebagainya.K-35 (nadya)