Kafein memiliki nama kimia 3,7-dihydrotrimethyl-1H-Purine-2,6-dione. Strukturnya mirip dengan adenosin (hasil pemecahan ATP) sehingga mengganggu adenosin berikatan dengan reseptornya di otak. Hal ini dapat membangkitkan sistem syaraf pusat. Selain itu kafein dapat meningkatkan kadar serotonin, pembentuk suasana hati yang positif. Maka, tak heran jika kopi dapat membuat para penikmatnya kecanduan. Bagian lain dari kafein juga dapat mengambil alih fungsi adenosin, salah satu senyawa dalam sel saraf otak yang membuat orang mudah tertidur. Berbeda dari adenosin, kafein tidak memperlambat gerak sel tubuh. Lama-kelamaan sel-sel tubuh tidak akan bekerja sesuai perintah adenosin.
Kafein akan membalikkan semua kerja adenosin, sehingga tubuh tidak lagi mengantuk, tetapi muncul perasaan segar dan mata terbuka lebar, jantung akan berdetak lebih cepat, tekanan darah naik, otot-otot berkontraksi lebih cepat, dan hati akan melepas gula ke aliran darah yang akan membentuk energi ekstra. KI
Selengkapnya seputar Kafein dapat diakses di Majalah KULINOLOGI INDONESIA edisi Januari 2017
