Kilas Kulinologi

Berburu Aneka Kuliner Madiun dan Magetan

Brem merupakan jajanan khas asli dari Madiun. Brem adalah makanan yang berasal adari sari ketan yang dimasak dan dikeringkan, merupakan hasil dari fermentasi ketan hitam yang diambil sarinya saja yang kemudian diendapkan dalam waktu sekitar sehari semalam. Sensasi makanan ini muncul ketika makanan dimasukkan ke dalam mulut langsung mencair dan lenyap meninggalkan rasa “semriwing” di lidah. Dikenal beberapa bentuk brem yang dikenal di pasaran, berupa makanan dan minuman. Brem berupa makanan terkenal dari Madiun Bentuk Brem itu sendiri ada yang kaya lempengan kekuning-kuningan. Brem juga berguna untuk meremajakan kulit, menghilangkan jerawat dari dalam.

Kuliner lain daerah ini adalah pecel, yang merupakan salah satu warisan kuliner Indonesia yang berbahan dasar sayur-sayuran dan menggunakan bumbu kacang. Makanan ini sudah ada semenjak masa penjajahan Belanda. Pecel biasanya terbuat dari rebusan sayuran berupa bayam, tauge, kacang panjang, kemangi atau sayuran lain yang dihidangkan dengan siraman sambal pecel. Sedangkan bahan utama dari sambal pecel adalah kacang tanah sangrai dan cabe rawit yang dicampur dan ditumbuk dengan bahan lainnya seperti kencur, daun jeruk purut, bawang, asam jawa, gula merah dan garam. Pecel sering juga dihidangkan dengan tempe goreng, rempeyek kacang, rempeyek kedelai atau lempeng. Selain itu pecel biasanya juga disajikan dengan nasi putih yang hangat ditambah daging ayam. Cara penyajian bisa dalam piring atau dalam daun pisang yang dilipat yang disebut pincuk. Rasa pecel yang pedas menjadi ciri khas dari makanan ini.

Jangan lupa pula dengan Kerupuk puli, satu dari sekian banyak variasi kerupuk yang ada di Indonesia. Kerupuk puli merupakan makanan khas asli kota Madiun yang juga dikenal dengan nama lempeng, bagi warga Madiun tentunya sudah tidak asing lagi dengan makanan yang satu ini. Rasanya enak, gurih dan renyah sehingga membuat penikmat makanan ini merasa ketagihan. Kerupuk ini terbuat dari bahan dasar beras ketan yang ditambahkan garam dan bumbu sehingga rasanya sangat nikmat kemudian dijemur. Kerupuk ini mudah dikenali karena warnanya yang khas kuning gading dan rasanya yang sangat gurih.

Ada lagi yang namanya Pentol Corah, yang saat ini merupakan makanan yang sangat digemari dan populer di kota Madiun, khususnya bagi kalangan anak muda. Makanan ini terbuat dari tepung kanji sama seperti pentol-pentol lain pada umumnya, hanya saja yang membedakan pentol ini dengan pentol-pentol yang lain adalah pada saus sambal apinya. Rasa pada saus sambalnya ini memiliki satu ciri khas yaitu pedas, pedas pada saus sambal ini begitu terasa membuat mulut kita langsung menganga ketika kita memakannya. Suap demi suapan rasanya lama makin lama tambah terasa membakar lidah, hingga kita yang tidak begitu suka pedas sama sekali jadi enggan untuk memakannya. Tetapi meski begitu para penikmat pentol corah ini tidak pernah kapok untuk coba dan mencoba lagi Di daerah Madiun sudah banyak sekali pedagang yang berjualan Pentol ini. Walaupun rasanya sangat amat pedas tapi tetap saja banyak sekali yang menggemari jajanan ini. Mereka pun rela antri untuk mendapatkan jatah pentol. Saking laris dan banyak peminatnya akhirnya para penjual Pentol corah pun mulai menjamur di daerah Madiun. Di beberapa perempatan atau di tempat-tempat nongkrong anak muda pun pasti ada pejual Pentol naga api ini, tapi tak semuanya bercita rasa nikmat dan mantab.

Kabupaten Magetan yang terkenal dengan obyek wisatanya yaitu Telaga Sarangan, dan merupakan kawasan wisata yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (dpl) itu pengunjung dapat menemukan puluhan warung makan, restoran, serta ratusan pedagang kaki lima yang menjajakan hidangan sate kelinci. Para pedagang rata-rata menawarkan sate kelinci dengan harga relatif terjangkau, yaitu Rp10 ribu per porsi. Dalam satu porsi Anda sudah mendapatkan 15 tusuk sate dan satu piring lontong atau nasi putih. Jika hanya ingin memakan satenya, satu porsi dikenai harga Rp 7.000 untuk sepuluh tusuk sate.

Untuk membuat sate kelinci yang enak biasanya daging kelinci diambil dari kelinci yang masih berumur empat hingga enam bulan. Karena pada umur tersebut kelinci masih muda, dagingnya lebih lembut dan rasanya lebih gurih. Bumbu sate kelinci sama dengan sate ayam atau kambing, yakni racikan kacang yang dihaluskan dan dicampur irisan bawang merah dan kecap manis serta cabai. Terkadang ditambah perasan jeruk nipis agar lebih sedap. Dibanding daging kambing, daging kelinci memiliki tekstur yang lebih lembut. Warna dagingnya agak pucat atau tidak semerah daging kambing. Keindahan telaga dan cuaca sejuk Sarangan ini semakin lengkap dengan hidangan sate kelinci yang bisa menghangatkan badan.

Sekarang tidak perlu repot lagi mencari kuliner-kuliner khas dari daerah Madiun dan Magetan, karena kuliner ini bisa ditemui dan dinikmati di acara Festival Budaya Nusantara 2012 di Lapangan A Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Nikmati kulinernya, lestarikan budayanya.Festival Budaya Nusantara 2012,Cintai Budayaku, Sekarang dan selamanya!” K-08

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *