Bisnis

Melirik Gurihnya Bisnis Cloud Kitchen

Dapur bersama cloud kitchen, yang juga dikenal sebagai dapur hantu, restoran virtual, atau dapur gelap, adalah format restoran khusus pengiriman yang tidak menawarkan layanan makan di tempat. Model bisnis restoran ini menerima pesanan melalui platform daring seperti situs web, aplikasi seluler, platform pihak ketiga, atau nomor hotline dan mengirimkannya ke lokasi yang ditentukan pelanggan. Restoran khusus pengiriman dianggap sebagai model bisnis berisiko rendah, investasi rendah, namun untung tinggi. Menyiapkan bisnis cloud kitchen jauh lebih murah dibandingkan dengan restoran konvensional.

Berdasarkan laporan analisi pasar Grand View Research (2021), ukuran pasar global cloud kitchen senilai USD 51,96 miliar pada tahun 2020 dan diperkirakan akan berkembang pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 12,4% dari tahun 2021 hingga 2028. Meningkatkan preferensi konsumen untuk layanan makanan daring atu pesan antar daripada pengalaman bersantap adalah salah satu faktor utama yang mendukung pertumbuhan pasar.

Lebih jauh lagi, segmen waralaba mendominasi pasar cloud kitchen pada tahun 2020, menyumbang lebih dari 60% dari pangsa pendapatan, hal ini tentunya akibat dari meningkatnya jumlah restoran waralaba di seluruh dunia pada periode tersebut. Popularitas masakan internasional dan makanan yang disesuaikan di kalangan konsumen turut mendorong operator untuk berinvestasi dalam merek-merek populer. Mendirikan cloud kitchen melibatkan lebih sedikit risiko karena pemilik waralaba memberikan pelatihan dan dukungan mulai dari persediaan, peralatan, hingga pelatihan staf, dan pemasaran. Dengan demikian, membangun model bisnis ini akan mendatangkan keuntungan yang cukup besar.

Di tengah pandemi COVID-19, ketika fasilitas makan di tempat ditutup sebagai tindakan pencegahan untuk menghentikan penyebaran virus, layanan pemesanan dan pengiriman makanan daring mendapatkan popularitas di kalangan konsumen. Meningkatnya permintaan layanan ini telah mendorong beberapa pemilik restoran membuka gerai cloud kitchen untuk melayani pelanggan dan menghasilkan pesanan.

Kembali lagi di tahun 2020 lalu, salah satu bisnis rintisan cloud kitchen, Yummy Corp meraih dana segar sekitar Rp 175 miliar dari SoftBank Ventures Asia Korea Selatan. Perusahaan rintisan ini mengoperasikan setidaknya 70 dapur yang disebut Yummykitchen di beberapa kota besar di Indonesia. selain itu, perusahaan ini juga menggandeng Gojek dan Grab untuk layanan pesan-antar makanan.

Model bisnis cloud kitchen juga dirambah oleh dua perusahaan rintisan terbesar dalam bidang pesan-antar makanan di Indonesia, yakni Gojek dan Grab. Dikutip dari laman katadata.co.id, Gojek memiliki setidaknya 27 cloud kitchen yang disebut Dapur Bersama di Jabodetabek, Medan, dan Bandung per Juli 2020 lalu. Pesaingnya, Grab mengembangkan GrabKitchen sejak 2018 dan sudah memiliki 48 cloud kitchen di tujuh kota besar di Indonesia. Ketiga jenis perusahaan rintisan tersebut umumnya menyediakan tempat, peralatan dasar untuk memasak, hingga analisis data.

Model bisnis cloud kitchen telah mengalami beberapa variasi, dengan masing-masing memasuki pasar dengan cara yang unik di antaranya cloud kitchen satu merek, dapur Awan multi-merek, restoran virtual, ruang dapur rekan kerja, operator cloud kitchen, serta cloud kitchen yang dikelola pihak ketiga

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *