Konsep

Sejarah Mi, Makanan Favorit Semua Kalangan

Terdapat berbagai versi cerita dan legenda tentang perkembangan mi. Beberapa pendapat mengatakan, mi pertama kali dibuat di daratan Mediterania. Ada pula beberapa ditemukan bukti bahwa teknologi pembuatan mi dikembangkan di Timur Tengah.

Meski terdapat banyak versi, namun sebuah catatan tua menguatkan bukti bahwa rupanya bangsa Cina yang pertama membuat mi. Sumber tersebut menuliskan, mi pertama kali dibuat di dataran Cina pada masa dinasti Han (25-200 M). Saat itu, mi masih digolongkan ke dalam jenis cake, yakni sejenis makanan yang dibuat dari campuran tepung dan air. Perkembangan cerita mi berlanjut pada masa dinasti Tang (618-907 M), ketika ditemukan mi berbentuk seperti lidi yang disebut butuo. Sejarah merekam, di masa dinasti Tang, mi sudah menjadi makanan pokok sehari-hari bangsa Cina.

Awalnya, mi merupakan makanan rakyat biasa, tapi kemudian menjadi salah satu makanan favorit kerajaan yang dihidangkan saat musim dingin tiba. Di masa pemerintahan dinasti Sung (960-1279), disepakati bahwa sebutan formal untuk mi di Cina adalah mian. Kemudian, pada zaman dinasti Yuan (1279-1368), industri mi tumbuh pesat berkat ditemukannya mi kering yang mempunyai umur simpan lebih panjang. Pada zaman ini pula, mulai muncul istilah ’hanging noodle’ yaitu mi yang dikeringkan dengan cara di gantung supaya lebih awet.

Bergeser ke masa dinasti Ming (1368-1644), mulai dikenal mi bernama ’hand pulled noodle’ alias la mian. Secara harfiah, la mian berarti mi tarik. Dibuat dari gandum menggunakan tangan. Adonan mi dipelintir, dibanting, dan ditarik hingga terbentuk helaian mi yang lentur dan panjang, kemudian dipotong tipis-tipis.

Pada masa dinasti Qing (16441912 M), muncul produk mi paling populer dalam sejarah mi di Thiongkok bernama mi yifu. Mi ini terbuat dari campuran mi rebus dan mi kering dari tepung serealia. Mi kuno yang ditemukan di Lajia ini mirip mi tradisional Tionghoa, la mian. Penemuan ini sekaligus menjadi bukti bahwa bangsa Cina yang pertama membuat mi.

Perkembangan mi kemudian terus menyebar, bahkan hingga ke luar dataran Cina.  Di masa dinasti Tang, teknologi pembuatan mi mulai masuk di Jepang. Setelah Perang Dunia II, peranan mi sangat penting bagi bangsa Jepang. Pada masa itu, Jepang dilanda krisis pangan karena tidak memiliki sumber daya hayati. Hanya mi kering yang tersedia. Literatur lain menuliskan, tahun 1912, teknik pembuatan mi tarik diadaptasi di Yokohama, Jepang, dan kemudian menjadi populer. Nama ramen untuk mi konon berasal dari kata la mian yang diucapkan dalam bahasa Jepang. Wilayah jelajah mi terus berkembang. Selain di Asia, mi asal Cina juga melancong hingga ke benua Eropa, tepatnya Italia. Meskipun masih ada perdebatan, banyak sejarawan yang menganggap bahwa perjalanan Marco Polo ke Cina pada abad ke-13 menjadi awal terbawanya mi ke Italia. Pasta yang terkenal sebagai hidangan khas Italia baru muncul setelah Marco Polo kembali dari perjalanan panjangnya menyusuri dataran Cina. Pasta disebuts-ebut merupakan adaptasi dari mi asal Cina.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *