Makanan yang menyebabkan reaksi alergi dan gejalanya muncul secara cepat, dapat dengan segera diidentifikasi. Tetapi bila gejalanya muncul lama setelah kita mengkonsumsi makanan yang disinyalir penyebab alergi, maka identifikasinya memerlukan diagnosis yang lebih teliti.
Menurut Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB, riwayat kesehatan menjadi penting untuk diperhatikan dalam rangka mendiagnosis alergi secara tepat. “Informasi yang perlu diketahui adalah deskripsi gejala-gejala yang muncul, frekuensi dan lamanya reaksi berlangsung. Makanan yang dikonsumsi selama tiga hari yang lalu harus dicatat dan diketahui jumlahnya, demikian pula kondisi psikososial penderita,” terang Ali dalam wawancara dengan Kulinologi Indonesia beberapa waktu lalu. KI