Fase yang dialami jaringan otot hewan setelah dipotong ialah pre-rigormortis, rigormortis, dan pasca-rigormortis. Pada fase pre-rigor, daging masih lunak karena daya ikat air dan jaringan otot masih tinggi karena belum terjadi persilangan antara filamen aktin dan miosin. Selanjutnya fase rigormortis, jaringan otot menjadi kaku. Fase ini sangat tergantung pada kondisi penyimpanan. Penyimpanan pada suhu rendah dapat menyebabkan fase rigormortis berlangsung cukup lama. Sedangkan fase pasca-rigormortis adalah fase pembentukan aroma, dan pada fase ini daging menjadi lunak kembali karena daya ikat air kembali meningkat sehingga daging menjadi lebih empuk.
Tercapainya fase rigormortis untuk setiap ternak berbeda-beda, tergantung dari jenis ternaknya. Sapi dan domba membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai rigormortis dibandingkan dengan ternak lain atau unggas. Waktu yang dibutuhkan untuk selesai fase rigormortis dapat dilihat pada tabel berikut. KI
Spesies | Waktu (jam) |
Sapi | 6-12 |
Domba | 6-12 |
Babi | 1-3 |
Kalkun | <1 |
Tabel 1. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai fase rigormortis