Tempe sangat populer dalam dunia kuliner Indonesia. Beberapa masakan khas Indonesia antara lain sambel lothek, tempe bacem, dan lainnya. Bahkan kini tempe telah dikembangkan dalam skala industri yang lebih besar, sehingga memiliki kemasan yang lebih menarik dan umur simpan yang lebih panjang.
Untuk mengangkat citra tempe lebih mendunia, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) menggagas Tempe Movement yang diawali dengan International Conference on Tempe pada 15 hingga 17 Februari di Yogyakarta. Menurut Prof. F.G. Winarno, Penggagas Tempe Movement, pemilihan Yogyakarta karena didasarkan fakta sejarah yang terungkap dalam serat Centhini. “Yogyakarta merupakan salah satu daerah awal mula dikenalnya tempe,” kata Winarno.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) -Prof. Antonius Suwanto menjelaskan beberapa keistimewaan tempe. Salah satunya adalah kandungan mikrobiotanya. “Di dalam tempe terdapat Klebsiella pneuminae yang dapat memproduksi vitamin B12,” ujarnya. Selain itu, konsumsi tempe juga dapat meningkatkan imunitas dan antibodi. @hendryfri
