Mendekati hari raya, beragam cookies dengan rupa warna dan rasa banyak dilirik. Dalam balutan stoples, cookies-cookies ini tampil menghiasi sejumlah toko kue dan swalayan. Jika diperhatikan, tipe cookies sebetulnya ada bermacam-macam. Apabila coba dikelompokkan dari teknik membuat adonan, dibedakan dalam lima cara. Sedangkan dari proses penyelesaian adonan, dipilah menjadi enam jenis. Meski bahan pembuatnya sama-sama dari lemak, tepung terigu, gula, dan telur. Namun, teknik ini yang membuat tekstur cookies berbeda!
Creaming Method
Teknik yang paling sering digunakan dalam membuat cookies. Pada cara ini, lemak (mentega bersuhu ruang) dan gula dikocok bersama terlebih dahulu sebelum dicampur dengan bahan lain.
Ciri Khas: Tekstur cookies lembut dan renyah.
Contoh: Butter cookies, kue cokelat keping, kue havermut kismis, putri salju.
The Melted Method
Pada teknik ini, lemak dilelehkan terlebih dulu, lalu dicampur dengan gula, sirop gula, atau corn syrup. Bahan kering kemudian dimasukkan ke dalam campuran lemak-gula sambil diaduk dengan spatula.
Ciri Khas: Tekstur kue berongga, renyah, dan tipis.
Contoh: Florentines.
Rub in Method
Lemak dalam kondisi dingin dipotong dadu, lalu dicampur dengan bahan kering sambal digosok perlahan dengan kedua tangan hingga terbentuk adonan berpasir.
Ciri Khas: Tekstur kue cenderung berpasir dan ngeprul.
Contoh: Nastar, kulit pai.
The Whisked Method
Putih telur dikocok dengan gula hingga kaku, lalu bahanbahan kering dimasukkan secara perlahan.
Ciri Khas: Tekstur sangat lembut, rapuh, dan lumer di mulut.
Contoh: Macaroons dan meringue.
The All in One Method
Cara paling mudah membuat cookies. Semua bahan dicampur menjadi satu dan diaduk dengan bantuan food processor atau mixer.
Ciri Khas: Tekstur cookies cenderung keras.
Contoh: Kue kelapa, spekulas. Mel
Ingin tahu lebih banyak tentang industri jasa boga selama Ramadhan? Silahkan download free artikel dan majalahnya di www.kulinologi.co.id