Diabetes merupakan suatu penyakit yang erat kaitannya dengan bahan pangan sumber karbohidrat, seperti nasi. Untuk mengurangi konsumsi nasi, penderita diabetes dapat mengganti salah satu sumber karbohidratnya dengan mengonsumsi beras analog.
Beras analog, yaitu produk yang dibuat dari bahan karbohidrat lokal non padi yang dibentuk seperti beras padi. Produk ini mengatasnamakan beras agar menarik minat masyarakat, yang ketergantungannya terhadap beras padi yang masih sangat tinggi. Selain itu, salah satu tujuan diciptakan beras analaog juga untuk mengubah paradigma masyarakat bahwa sumber karbohidrat tidak hanya berasal dari beras padi.
Beras analog mulai dikembangkan pada tahun 2011 hingga saat ini, dengan melakukan berbagai percobaan dan penelitian yang akhirnya berhasil membuat empat formula beras analog yang mengandung indeks glikemik rendah, yakni dibawah 55, sehingga baik untuk dikonsumsi penderita diabetes.
Formula dengan nilai indeks glikemik rendah tersebut berbahan dasar jagung, singkong dan sagu. Sumber karbohidrat dan zat gizi lainnya yang terkandung dalam beras analog sama dengan beras padi. Kandungan seratnya pun setara dengan beras pecah kulit, beras merah, dan beras hitam.
Sama halnya dengan nasi, beras analog dapat dikonsumsi dengan macam-macam masakan dan dapat diaplikasikan menjadi aneka hidangan. Cara pengolahannya pun sama dengan mengolah nasi tetapi airnya dididihkan terlebih dahulu.