Selain chest freezer, ada beragam jenis freezer yang lain. Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian dalam pemilihan freezer adalah kecepatan pembekuan. Berdasarkan kecepatan pembekuannya, freezer dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, yaitu ultra rapid freezer yang memiliki kecepatan pembekuan sangat tinggi, yaitu 10-100 cm/jam, contohnya adalah cryogenic freezer; rapid freezer, yaitu jenis freezer yang memiliki kecepatan pembekuan 5-10 cm/jam, contohnya adalah fluidised bed freezer; slow freezer dan sharp freezer memiliki kecepatan pembekuan 0,2 cm/jam, contohnya adalah still air freezer dancold stores; serta quick freezer yang memiliki kecepatan 0,5-3 cm/jam, contohnya adalah air blast freezer dan plate freezer.
Selain pengelompokan secara umum di atas, freezer dapat dikelompokkan lebih spesifik lagi, yaitu berdasarkan refrigeran dan mekanisme kerjanya, antara lain sebagai berikut:
1. Blast freezer
Menggunakan udara sebagai refrigeran yang disirkulasikan pada suhu (-30)℃ sampai (-40)℃ dengan kecepatan 1,5 – 6 m/s. Udara yang mengalir cepat menipiskan lapisan film dan meningkatkan koefisien perpindahan panas permukaan. Pembekuan menggunakan blast freezer dapat dilakukan secara batch maupun kontinu.
Pada metode batch, makanan disimpan pada rak di dalam ruang pendingin. Pada metode kontinu, makanan bergerak pada conveyor belt melalui ruang yang diinsulasi. Hembusan udara pada blast freezer dapat bersifat paralel atau tegak lurus dengan bahan pangan dan melewati setiap bagian dari makanan.
Keunggulan blast freezer, yaitu ekonomis dan fleksibel karena harganya tidak mahal namun tinggi kapasitasnya, serta dapat membekukan makanan dalam berbagai bentuk dan ukuran. Sedangkan kelemahannya adalah dapat terjadi pembentukan es di kumparan, sehingga perlu dilakukan defrosting.
Bahan pangan yang dibekukan menggunakan blast freezer dapat mengalami dehidrasi sampai 5 persen dan perubahan oksidatif pada makanan yang tidak dikemas. Bahan pangan yang memiliki berat jenis rendah dan ruang kosong lebih banyak, lebih besar kemungkinan untuk mengalami dehidrasi yang dapat mengakibatkan kebakaran freezer.
2. Cold stores
Menggunakan udara sebagai refrigeran seperti halnya blast freezer. Cold stores digunakan untuk membekukan daging, menyimpan makanan yang telah dibekukan dengan metode lain dan memperkeras es krim.
Kelemahan cold stores adalah sering terbentuk timbunan es pada dinding, sehingga efisiensi freezer berkurang. Hal ini disebabkan energi yang seharusnya digunakan untuk membekukan bahan makanan, dipakai untuk membentuk es. Pembentukan es dapat diatasi dengan mengurangi kelembaban udara yang masuk sehingga es yang terbentuk berkurang dan efisiensi bertambah.
3. Plate freezer
Terdiri dari beberapa plat berlubang yang tersusun vertikal atau horisontal. Refrigeran pada suhu (-40)℃ dipompakan melalui lubang-lubang ini. Teknik pembekuan pada plate freezer bisa dilakukan secara batch, semi kontinu, dan kontinu.
Plate freezer digunakan untuk membekukan makanan berbentuk lembaran atau dikemas. Pangan yang akan dibekukan ditempatkan di antara plat, kemudian plat digerakkan secara bersamaan hingga dihasilkan sedikit tekanan untuk meningkatkan kontak antara permukaan makanan dan plat sehingga meningkatkan laju perpindahan panas.
Kelebihan plate freezer adalah nilai ekonomi baik, efisiensi tempat, biaya operasi rendah, dehidrasi rendah, defrosting minimal, dan perpindahan panas tinggi. Kelemahan metode ini adalah biaya investasi tinggi karena harganya mahal, serta makanan yang dibekukan harus tipis dan berbentuk lembaran.