Di antara kekayaaan kuliner berupa lauk pauk dan kue-kue daerah, juga ada minuman yang mencirikan ke-khasan wilayah tertentu.
Ada dua tipe minuman tradisional Indonesia, minuman hangat dan minuman dingin. Di Jawa, minuman hangat lebih dikenal dengan istilah wedang. Cita rasa wedang sendiri sebenarnya tidak ada pakem khusus, karena cukup bebas di-interpretasi-kan, bisa diperkaya dengan berbagai jenis rempah atau divariasikan isinya dengan aneka bahan yang tersedia di daerah setempat.
Begitu juga halnya dengan minuman dingin dari beberapa daerah di Indonesia –tidak menutup kemungkinan untuk ditransformasi– sepanjang bahan dasarnya tidak diubah dari yang seharusnya. Misalnya es kacang merah dari Manado, tentu bahan utamanya tetap menggunakan kacang merah. Sedangkan kuahnya, bisa terbuat dari campuran air gula merah, gula pasir, kayu manis, daun pandan, dan larutan cokelat. Versi lainnya, bisa diberi tambahan santan masak agar lebih gurih. Selain es kacang merah, masih banyak minuman daerah lain yang pantas untuk dicicipi. Apa saja macamnya?
Pilihan yang menghangatkan tubuh
Bandrek
Populer di Bandung, Jawa Barat
Karena tanah pasundan dikenal berhawa dingin dan sejuk, minuman hangat di sana lebih digemari. Minuman yang paling banyak dijajakan adalah bandrek. Bahan utamanya berupa jahe dan gula merah, namun sering juga ditambahkan rempah lain, seperti serai atau merica. Sebagai variasi, ditambahkan daun pandan atau telur ayam kampung. Menyeruput bandrek paling nikmat ditemani kudapan penyertanya, seperti combro, pisang goreng, atau kacang rebus.
Bajigur
Populer di Jawa Barat.
Ciri khas pedagang bajigur menggunakan gerobak atau pikulan. Cita rasa bajigur ini cenderung manis karena menggunakan gula merah yang direbus bersama santan kelapa dan daun pandan. Sebagai temannya, bisa pilih pisang rebus, ubi rebus, papais, atau kacang rebus.
Sekoteng
Populer di Jakarta
Konon, penamaan sekoteng didapat dari para pelaut Belanda yang merapat di Pelabuhan Sunda Kelapa tahun 1596. Kuah sekoteng ini terbuat dari santan kelapa yang dimasak bersama irisan jahe, gula pasir dan gula merah. Sedangkan isian sekoteng, mulanya hanya merupakan perpaduan dari dua budaya: kacang tanah dan kolang-kaling dari Indonesia, serta roti dari Belanda. Seiring perkembangan, varian isian sekoteng berkembang makin meriah. Kini, ada yang menambahkan kacang hijau rebus, pacar cina, hingga kacang tanah sangrai ke dalam campuran sekoteng.
Wedang Ronde
Populer di Jawa Tengah
Bahan utama wedang ronde adalah air gula dan jahe. Di beberapa wilayah, sering ditambah dengan cengkih, serai, atau kayu manis. Isian wedang berupa kacang tanah dan bola-bola yang terbuat dari tepung ketan.
Bir Pletok
Populer di Jakarta
Meski namanya bir, minuman ini sama sekali tidak menggunakan alkohol. Efek menghangatkan-nya dari pemakaian rempah-rempah, seperti jahe, kayu secang, serai, daun jeruk, kayu manis, air dan gula pasir yang dimasak hingga larutan mendidih dan berwarna merah pekat. Taburan kacang tanah sangrai ditambahkan saat akan disajikan
Angsle
Populer di Malang, Jawa Timur.
Sedikit mirip dengan sekoteng, namun kuah dan bahan isiannya agak berbeda. Kuahnya biasa disajikan hangat, terbuat dari rebusan santan, daun pandan, dan gula pasir. Isinya berupa kacang hijau rebus, putu mayang, roti, dan pacar cina.
Yang dingin segar!
Es Tebak
Populer d: Sumatera Barat
Biasa disebut juga es cendol ala Sumatera Barat. Tebak merupakan adonan tepung beras dan tepung kanji yang dimasak bersama santan. Adonan ini dicetak berbentuk menyerupai cendol. Tebak disajikan bersama manisan kolang kaling, potongan cincau hitam dan pacar cina. Diatasnya, diberi tambahan es serut, sirop merah dan susu kental manis putih. Es ini paling banyak dijajakan di daerah Sumbar saat bulan puasa tiba.
Es Gempol
Populer di Solo, Jawa Tengah.
Adonan gempol yang jadi bahan utama es ini terbuat dari campuran tepung beras, tepung sagu, dan air daun suji. Adonan yang sudah diuleni ini, dicetak berbentuk bulat cekung lalu direbus hingga mengapung. Penyajiannya dengan kuah santan yang dimasak bersama tepung maizena hingga mengental. Diberi potongan nangka, sirup vanili dan es batu.
Es Cao
Populer di Semarang, Jawa Tengah. Ada satu tempat di Semarang yang kesohor dengan es cao-nya. Saking terkenalnya, es ini kerap diburu para penikmat kuliner yang bertandang ke kota lumpia. Es cao berisi potongan cincau hijau, kolang kaling dan daging kelapa muda yang ditimbun es serut dan bersirama sirop merah.
Roco Timun
Populer di Sumatera Utara
Es berisi potongan mentimun yang dipadukan dengan daging kelapa dan air kelapa muda. Disiram sirup gula yang terbuat dari rebusan air, gula merah, garam dan daun pandan. Lebih nikmat disajikan dingin dengan tambahan es batu.
Es Palubutung
Populer di Makassar, Sulawesi Selatan. Selain es pisang ijo, es palubutung juga jadi menu best seller di tempat-tempat makan di Jakarta yang menyediakan hidangan khas Makassar. Berupa pisang raja kukus yang dibalut dengan adonan tepung terigu berwarna hijau. Pisang bungkus ini dikukus hingga matang kemudian dipotong-potong. Disajikan bersama santan yang dimasak bersama tepung beras (mirip bubur sumsum), es batu dan siraman sirop merah.
Es Pala
Populer di Bogor, Jawa Barat
Es ini cocok sebagai pelepas dahaga di siang hari yang terik. Terbuat dari irisan buah pala yang direbus bersama gula pasir, garam, dan air. Paling enak lagi, apabila rebusan pala beserta air gula ini didiamkan terlebih dahulu selama semalaman hingga meresap. Tambahkan es batu saat akan disajikan.
Es Goyobod
Populer di Garut, Jawa Barat
Banyak yang belum familiar dengan es ini, karena hanya ada di daerah Garut. Goyobod terbuat dari rebusan air, gula merah, tepung hunkwe, garam dan pandan yang dimasak hingga mendidih dan kental, lalu didiamkan hingga beku, baru kemudian dipotong-potong bentuk kotak. Kuahnya, berupa rebusan santan yang dimasak bersama gula merah, garam dan daun pandan. Goyobod disajikan bersama daging kelapa muda, alpukat, kuah santan, dan es serut di atasnya. Mel