Bulan Ramadahan adalah saat yang penuh berkah dan tantangan bagi industri jasa boga. Pada saat ini, biasanya restoran sepi pengunjung pada saat siang hari. Namun sebaliknya, menjelang berbuka, pengunjung restoran cenderung meningkat, bahkan tidak jarang menimbulkan “keriuhan” tersendiri. Di sinilah restoran dituntut sigap untuk memberikan pelayanan yang prima.
Hal yang sama juga terjadi pada industri katering. Permintaan untuk melayani acara buka bersama juga menjadi potensi bisnis tersendiri. Penyiapan masakan pun menjadi lebih padat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Saking padatnya, tidak jarang industri jasa boga yang mengalami over capacity. Jika tidak ditangani dengan baik, keadaan tersebut dapat mengecewakan konsumen. Apalagi bila sampai mengabaikan prinsip-prinsip keamanan pangan. Sebagai contoh, untuk menghindari kepadatan pada saat berbuka, seringkali restoran memasak lebih awal menu yang akan disajikan. Akibatnya, ketika dihidangkan dihadapan konsumen, masakan tersebut sudah dingin. Lebih parah lagi, jika makanan tersebut terkontaminasi selama masa tunggunya tersebut, yang kemudian bisa menimbulkan bahaya.
Untuk meminimalkan risiko tersebut, industri jasa boga harus tetap memperhatikan tata kelelola masakan dengan baik. Berikut adalah beberapa tips mengelola industri jasa boga pada saat Ramadhan.
Mempersiapkan fasilitas pengolahan dan penyimpanan.
Bila berdasarkan pengalaman, saat berbuka selalu menghadapi suasana yang padat, maka industri jasa boga perlu mempersiapkan fasilitas pengolahan dan penyimpanan dengan lebih baik. Misalnya lemari pendingin untuk menyimpan bahan baku, pastikan berada dalam kondisi yang optimal sehingga tidak terjadi temperature abuse. Jangan menumpuk bahan baku berlebihan di lemari pendingin, sehingga dapat meningkatkan risiko kontaminasi silang dan tidak tercapainya suhu pendinginan. Jika dirasa kurang, tambah jumlah lemari pendingin.
Pengaturan sumber daya manusia
Sumber daya manusia adalah faktor penting dalam menjaga keamanan pangan. Pastikan, walau dalam kondisi berpuasa, para karyawan dan chef tetap disiplin dalam menerapkan sistem jaminan keamanan pangan. Agar karyawan tetap memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap keamanan pangan, menjelang baiknya untuk tidak memaksakan. Jumlah pengunjung sebaiknya dibatasi sesuai kemampuan.
Mempertahankan praktek sanitasi dan higiene.
Tidak ada alasan untuk mengendorkan praktek sanitasi dan higiene pada saat bulan Ramadhan. Praktek seperti mencuci tangan dengan benar perlu diterapkan secara sungguh-sungguh. Begitupun ketika menangani piring kotor atau peralatan lainnya.
Memperpendek waktu penyiapan dengan penyajian
Salah satu cara terbaik untuk meminimalkan risiko keamanan pangan adalah memperpendek waktu masak dengan konsumsi. Terlalu lama membiarkan makanan matang di suhu ruang dapat menciptakan danger zone, yakni dimana suhu pangan berada dalam kondisi yang sesuai bagi pertumbuhan mikroba.
Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah. Oleh sebab itu, industri jasa boga perlu menyambutnya secara baik dan penuh antusias. Namun demikian, penerapan prinsip-prinsip keamanan pangan tidak boleh berkurang sedikitpun. Hendry Noer F.
Ingin tahu lebih banyak tentang industri jasa boga selama Ramadhan? Silahkan download free artikel dan majalahnya di www.kulinologi.co.id