Sebagai penghasil biji kakao terbesar nomor 3 di dunia sudah seharusnya Indonesia bangga akan hasil alam yang melimpah tersebut. Biji kakao itu juga yang menjadi komoditi ekspor ke berbagai negara untuk diolah menjadi aneka olahan cokelat yang nikmat. Melihat hal tersebut membuat Tissa Aunilla tergerak untuk mendirikan sebuah dessert destination yang fokus pada produk cokelat. Pada tanggal 7 Maret 2013 lalu berdirilah Pipiltin Cocoa yang menawarkan suasana lain dari cafe cokelat pada umumnya, karena tempat ini menyajikan konsep bean to bar. Nama Pipiltin dipilih karena memiliki arti yang sesuai dengan konsep yang ditawarkan. “Pipiltin merupakan bahasa Aztec (Mexico) yang berarti sekelompok orang pembuat cokelat untuk para dewa, karena cokelat yang dibuat untuk dewa maka kualitas cokelat tersebut harus baik. Sesuai dengan filosofi itu kami disini ingin menyajikan fine quality chocolate untuk dipersembahkan kepada konsumen,” cerita Tissa Aunilla, Co-founder Pipiltin Cocoa. Selain nama yang diambil dari bahasa Aztec, suasana yang ditonjolkan pun berkonsep semi goa dengan dinding dan lantai unfinish. Furniture serba kayu pun menambah kenyamanan tempat ini.
Pipiltin cocoa mengolah cokelat sendiri dengan menggunakan biji-biji cokelat pilihan dari Pidie Jaya, Aceh dan Tabanan, Bali. Di bagian depan, mata pengunjung akan langsung tertuju pada mesin-mesin pembuat cokelat. Pengunjung pun dapat dengan leluasa melihat proses pengolahan cokelat dari biji kakao hingga hidangan cantik di atas piring. “Ini merupakan salah satu edukasi yang kami terapkan. Tujuannya agar pengunjung yang datang ke sini tidak hanya menikmati cokelat tapi juga mendapatkan full experience chocolate,” tutur Tissa. Karena ingin lebih mengenalkan cokelat Indonesia kepada masyarakat luas, Tissa sengaja memilih 90% bahan baku yang digunakan berasal dari berbagai daerah di Indoensia. “Selain biji cokelatnya asli dari Aceh dan Bali, bahan lain seperti macadamia, strawberry dan vanilla bean pun kami pakai yang berasal dari daerah di Indonesia,” ungkapnya.
Terdapat menu serba cokelat yang ditawarkan di tempat ini, mulai dari minuman hingga dessert dengan platting yang cantik. Salah satu menu yang menjadi primadona, yaitu 70% Tabanan Farm, dessert yang terbuat dari cokelat Tabanan, Bali yang ditata seperti pantai Tabanan. Dessert ini terdiri dari mousse, spiced creameaux dan golden cake yang memiliki perpaduan rasa yang unik. Untuk terus menyajikan hidangan yang berkualitas Tissa dan para staafnya selalu bekerja sesuai dengan SOP yang berlaku. “Untuk kedepannya kami berharap bisa membangun pabrik cokelat, agar cokelat Indonesia bisa lebih dikenal lagi,” ujarnya. For chocolate lovers, this is the one of place you must visit! K-15
Pipiltin Cocoa
Jl. Barito II No.5 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Telp: 021 72800011
Twitter : @pipiltincocoa