Cokelat merupakan produk pangan hasil olahan derivate biji kakao yang berasal dari tanaman kakao atau Theobroma cacao. Berbeda dengan biji kakao, produk cokelat yang sering kita temui adalah cokelat produk pangan olahan yang ingridiennya terdiri atas campuran kombinasi dari pasta cokelat (chocolate liquor), gula, lemak kakao dan beberapa jenis bahan tambahan pangan.
Cokelat merupakan salah satu sumber antioksidan nomor tiga tertinggi tiap hari yang dikonsumsi oleh konsumen di Amerika Serikat setelah kopi dan teh. Hingga saat ini, diperkiraan sudah teridentifikasi ada 6000 jenis antioksidan dan 4000 diantaranya dikategorikan sebagai senyawa polifenol. Kapasitas Absorben Radikal Oksigen (KARO) pada cokelat gelap (dark chocolate) sebesar 13.120 Unit per 100 gram dan cokelat susu sebesar 6.740 Unit per 100 gram. Polifenol yang terkandung dalam cokelat mempunyai manfaat dalam mengingat Low Density Lipoprotein (LDL) yang tidak baik untuk kesehatan dan menghambat terjadinya atherosclerosis.
Selain itu, senyawa flavonoloid dan prosianidin dalam kakao mempunyai kemampuan mengambat pertumbuhan sel kanker pada manusia. Selain itu, senyawa polifenol pada kakao dan cokelat juga dapat menghambat terjadinya kematian oleh apoptoksis, baik jaringan sel kanker usus maupun jaringan sel kanker payudara. KI
Selengkapnya tentang Manfaat Cokelat dapat diakses di Majalah KULINOLOGI INDONESIA edisi Februari 2017