Bersamaan dengan hari susu nusantara yang dicanangkan oleh pemerintah pada setiap tanggal 1 Juni, Departemen Gizi dan Masyarakat Institut Pertanian Bogor dan Pergizi Pangan Indonesia mengemas acara seminar gizi nasional dengan tajuk “Lebih sehat, muda, menarik dengan minuman antioksidan dan susu”. Seminar yang berlangsung setengah hari ini diselenggarakan pada tanggal 5 Juni 2011 lalu di Gumati Café Bogor, dan dipandu oleh moderator Prabu Revolusi yang biasa dikenal sebagai news presenter televisi. Acara dihadiri oleh tiga ratusan lebih peserta dari kalangan mahasiswa, akademisi, pengusaha dan ahli gizi. Narasumber yang dihadirkan dalam seminar itu yakni Pakar gizi dari IPB yakni Dr. Ir. Sri Anna Marliyati dan Prof. Dr. Ir. Hardinsyah.
Sri Anna Marliyati memaparkan kinerja antioksidan dalam tubuh dan pentingnya asupan antioksidan tersebut dalam membentuk pribadi yang sehat, muda serta menarik. Antioksidan yang ditekankan dalam penjelasannya adalah antioksidan yang merupakan senyawa yang dapat mencegah proses oksidasi oleh radikal bebas melalui mekanismenya dalam pembentukan ikatan dengan senyawa radikal bebas dilanjutkan dengan penetralan dan penstabilan radikal bebas sehingga senyawa radikal bebas tidak dapat memicu reaksi berantai yang dapat menimbulkan kerusakan pada sel. Contoh antioksidan berupa vitamin A, vitamin C, vitamin E, polifenol, mineral dan betakaroten.
Dengan adanya peran penting antioksidan terhadap kesehatan manusia maka, dikembangkan pembuatan minuman antioksidan berupa Teh Merah Rosella, minuman antioksidan Magozai yang terdiri atas ekstrak buah Manggis yang kaya akan xanthone serta tambahan ekstrak Goji dan Acai, minuman coklat kaya polifenol dan minuman gambir kaya katekin. “Pribadi yang sehat dan awet muda serta menarik tersebut dapat dibentuk dengan minuman antioksidan karena sifat antioksidan dalam meminimalisir terjadinya berbagai penyakit seperti kanker, kardiovaskuler, katarak dan penyakit degeneratif lain, serta mencegah penuaan dini,” kata Marliyati.
Prof. Dr. Ir. Hardinsyah dalam acara itu lebih banyak memberikan pemaparan tentang manfaat susu bagi kesehatan. “Susu adalah bagian dari gizi seimbang,”jelas Hardinsyah.Konsumsi susu harus dimulai sejak dini pertumbuhan yaitu melalui konsumsi ASI oleh bayi hingga usia 6 bulan dan dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI hingga usia 2 tahun dan selanjutnya susu wajib dikonsumsi 1-2 gelas per hari. Keunggulan susu diantaranya penyerapan mineral yang tinggi, kandungan asam amino lengkap dan Protein Efficiency Ratio (PER), daya cerna dan skor kimia yang tinggi, serta memiliki kandungan fosfolipid dan zat gizi pendukung lain seperti Conjugated Linoleic Acid (CLA), Galacto-Oligosacharide (GOS), whey protein, casein, IG, lactoferrin, glycoprotein, serta specific peptides yang baik untuk kesehatan tubuh.
Hardinsyah menganjurkan penggunaan susu fermentasi sebagai sarana alternatif bagi penderita intoleransi laktosa untuk mengonsumsi susu. Manfaat susu fermentasi diantaranya meningkatkan cita rasa unik, meningkatkan penyerapan zat gizi, meningkatkan bakteri baik dan baik bagi pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah diare patogen. Susu juga dapat digunakan sebagai sumber zat gizi peningkat kecerdasan diinduksi oleh kandungan vitamin B12, asam folat dan zat besi yang banyak pada susu sehingga dapat memperbaiki daya ingat dan kognitif.
Hardinsyah juga menjelaskan pengaruh susu terhadap penampilan yang menarik dimana kekurangan konsumsi susu akan berdampak pada pertumbuhan linear (tinggi) yang lamban dan rendahnya densitas tulang. Konsumsi susu juga tidak merusak enamel gigi karena, pH susu yang cukup netral sekitar 5,5 hingga 6,5 dibandingkan dengan pH minuman berkarbornasi yang rendah hingga mencapai 3. Selain itu, susu berpengaruh positif pada pertumbuhan anak dan penurunan lemak tubuh. “Bila tidak suka susu segar, konsumsilah susu dengan beranekaragam cara misal dengan mengonsumsi susu fermentasi, susu coklat, es krim dan milkshake,” tegas Hardinsyah. icha (Fri-30)