Asupannya bukan harus dihilangkan, tetapi dibatasi.
Kolesterol yang termasuk dalam keluarga lemak, bagi tubuh ibarat 2 sisi mata uang. Di satu sisi, kolesterol diperlukan sebagai komponen utama sel otak, membran struktural semua sel, serta bahan perantara pembentuk asam empedu dan beberapa hormon. Namun di sisi lain, kolesterol bisa juga menjadi jahat, tergantung dari jumlahnya dan terdapat di bagian tubuh yang mana.
’Serangan’ kolesterol yang berlebih di dalam darah, dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang dikenal dengan nama aterosklerosis. Bila penyempitan terjadi pada jantung disebut jantung koroner. Menurut data Yayasan Jantung Indonesia, penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian nomor satu di negeri ini.
Kandungan kolesterol dalam makanan memang tersembunyi dan tidak mudah dideteksi. Yang jelas, kolesterol berasal dari bahan pangan hewani. Dan, konsumsi yang dianjurkan per hari tak lebih dari 300 mg. Jika Anda diet gula, rasanya lebih mudah untuk membuat list makanan apa saja yang harus dihindari. Prinsipnya tentu saja semua makanan ataupun bahan pangan yang rasanya manis, harus dikurangi (selain tentunya sumber karbohidrat yang akan dipecah menjadi gula).
Namun, saat diminta untuk diet kolesterol, mungkin tak banyak yang tahu apa yang harus dipantang. Hanya makanan berlemak? Makanan gorengan? Belum tentu. Sumber kolesterol bisa saja tersembunyi dalam sebuah bahan makanan yang kelihatannya tak berlemak.
Yang jelas, untuk membatasi asupan kolesterol, perbanyaklah menyantap bahan pangan nabati. Selain karena bebas kolesterol, bahan-bahan nabati juga komponen non gizi yang bisa menurunkan kolesterol. Misalnya, serat dan pektin pada sayuran dan buah atau isoflavon pada biji-bijian.
Selain didapat langsung dari luar (lewat makanan), tubuh kita sendiri sebenarnya bisa mensintesa kolesterol. Bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat, protein, dan lemak. Bahkan, menurut sebuah situs gizi nasional, 80% kolesterol dalam darah diproduksi sendiri oleh tubuh, dan sisanya, 20%, barulah didapat dari makanan.
Ada 2 jenis kolesterol, yaitu LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein). LDL merupakan jenis kolesterol jahat yang jika jumlahnya berlebih akan
menumpuk di pembuluh darah (menjadi pemicu jantung koroner), sedangkan LDL adalah kolesterol baik yang bertugas membersihkan pembuluh darah dari LDL yang berlebih. Makanya jika Anda melakukan tes darah, total kolesterol tidak bisa menjadi indikator mutlak yang menjadi tanda kesehatan Anda. Perlu dicek juga kadar LDL dan HDL-nya. Mel