Alergi merupakan rasa tak nyaman yang timbul setelah mengkonsumsi hidangan, termasuk olahan hidangan laut. Alergi biasanya dilihat dari adanya gejala-gejala seperti timbulnya rasa mual, pusing, badan lemas, timbul bintik-bintik yang disertai gatal.
Alergi makanan biasanya merupakan kecenderungan genetik di mana sistem kekebalan tubuh seseorang tidak mampu membedakan protein makanan dengan virus atau bakteri. Hal ini disebabkan beberapa protein dalam makanan sangat mirip dengan protein yang terdapat dalam virus dan bakteri. Reaksi alergi tersebut terjadi saat tubuh mengeluarkan antibodi IgE dan bahan kimia lainnya sebagai respon saat tubuh kontak dengan alergen (penyebab alergi).
Saat pertama kali mengonsumsi makanan penyebab alergi, sistem kekebalan tubuh termasuk histamin akan bekerja, untuk mengusir “protein musuh” dari tubuh. Sebagai akibat respon ini, terjadi gejala alergi makanan. Reaksi atau respon alergi akan terlihat dalam 24-48 jam setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung alergen dan bersifat khusus untuk tiap individu.
Respon alergi bisa mengalami peningkatan dan bersinergi bila bahan hidangan laut dimasak bersama bahan tambahan seperti pewarna atau penyedap rasa. Penambahan bahan pengawet bila produk hidangan lauttersebut sempat diawetkan atau dikalengkan juga meningkatkan respon alergi. Selain itu, suhu lingkungan pengolahan dan cemaran bakteri saat dimasak juga berpengaruh terhadap meningkatnya respon alergi. KI-37