Pengemasan merupakan tahap akhir yang cukup krusial dalam setiap proses pengolahan pangan, namun sering dikesampingkan oleh produsen, khususnya industri kecil dan menengah. Dapat dikatakan pengemasan merupakan kunci dari keamanan produk yang akan dibeli oleh konsumen. Adanya kemasan juga menentukan lama tidaknya umur simpan produk pangan tersebut. Di samping itu pula, dalam proses pengemasan, pemilihan bahan pengemas harus penuh pertimbangan. Berbagai senyawa dari bahan kemasan memiliki potensi besar untuk mengontaminasi produk pangan di dalamnya.
Interaksi produk pangan dengan bahan pengemas antara lain terdiri dari migrasi komponen senyawa dari kemasan ke dalam bahan pangan, penyerapan uap organik dari bahan pangan ke bahan kemasan, permeabilitas gas dan uap air melalui kemasan, pertukaran interaktif akibat transmisi cahaya, serta proses penyerapan rasa, aroma atau zat pewarna dari bahan pangan ke bahan kemasan. Migrasi senyawa kimia dari bahan kemasan dapat memberikan dampak buruk terhadap keamanan dan kualitas makanan yang dikemas. Oleh karenanya, penting untuk memiliki pengetahuan tentang karakteristik bahan pangan sekaligus karakteristik bahan kemasan yang akan digunakan, untuk meminimalisir dampak buruk dari migrasi senyawa-senyawa tersebut. KI-37