Konsep

Prinsip Sanitasi Produk Pangan

  1. Prinsip Pemilihan Bahan Pangan
    Bahan pangan merupakan komponen yang paling utama dalam suatu proses di industri jasa boga. Berdasarkan prosesnya, produk pangan dibagi menjadi tiga jenis yakni bahan pangan segar, bahan pangan olahan, dan bahan pangan siap makan. Ciri bahan makanan merupakan hal penting mencakup prinsip higienis dan sanitasi produk pangan.
  2. Prinsip Penyimpanan Bahan Pangan
    Penyimpanan bahan pangan sebelum diolah perlu mendapatkan perhatian khusus. Mulai dari tempat penyimpanan sampai cara penyimpanannya perlu diperhatikan dengan maksud untuk menghindari terjadinya keracunan karena kesalahan penyimpanan.
  3. Prinsip Pengolahan Pangan
    Pengolahan pangan menjadi makanan siap santap merupakan salah satu titik rawan terjadinya keracunan, banyak keracunan terjadi akibat tenaga pengolahnya yang tidak memperhatikan aspek sanitasi. Pengolahan pangan yang baik adalah yang mengikuti kaidah dan prinsip-prinsip higienitas dan sanitasi, yang dikenal dengan istilah Good Manufacturing Practice (GMP) atau cara produksi makanan yang baik.
  4. Prinsip Penyimpanan Produk matang
    Penyimpanan produk matang perlu diperhatikan mengingat makanan matang merupakan campuran bahan yang lunak dan sangat disukai bakteri. Bakteri akan tumbuh dan berkembang dalam makanan yang berada dalam suasana yang cocok untuk hidupnya sehingga jumlahnya menjadi banyak. Di antara banyaknya jenis bakteri terdapat beberapa bakteri yang menghasilkan racun (toksin).
  5. Prinsip Distribusi Produk Pangan
    Distribusi produk pangan yang sehat akan sangat berperan dalam mencegah terjadinya pencemaran makanan. Pencemaran pada makanan masak lebih tinggi resikonya dari pada pencemaran pada bahan makanan.
  6. Prinsip Penyajian Produk Pangan
    Penyajian makanan merupakan rangkaian akhir dari perjalanan makanan. Makanan yang disajikan adalah makanan yang siap santap. Makanan siap santap harus laik santap, laik santap dapat dinyatakan apabila telah dilakukan uji organoleptik dan uji biologis, disamping uji laboratorium yang dilakukan secara insidental bila ada kecurigaan.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *