Sensory & Application

Menyusun Menu Terpadu

Dalam menjalankan bisnis restoran, hal-hal kecil yang luput diperhatikan dapat menyebabkan beberapa kendala yang signifikan. Di mulai dari proses penerimaan bahan baku, pengolahan, hingga penyajian, harus mengikuti standar dan kesepakatan yang telah diterapkan. Sehingga, akan menciptakan lingkungan kerja yang dapat bersinergi satu sama lain. Pada suasana restoran yang sibuk di jam makan siang sering kali pelanggan satu dengan yang lain merasa tidak mendapatkan layanan meskipun memesan terlebih dahulu. Pesanan yang terselip seringkali terjadi pada restoran baru yang memiliki jumlah pelanggan yang tinggi. Untuk mengantisipasi hal demikian, pramusaji maupun kepala pramusaji sebaiknya memiliki konsep menu terpadu sehingga pelanggan mendapatkan jatah dan waktu yang sesuai dengan apa yang mereka pesan. Konsep menu terpadu pada dasarnya adalah mengelompokkan beberapa menu dari setiap pelanggan. Menganalisis dengan cepat, dan menentukan menu mana yang harus keluar terlebih dahulu sesuai dengan pesanan. Kasus yang seringkali terjadi adalah seorang pelanggan yang hanya memesan satu menu harus menunggu terlalu lama karena restoran sibuk menyiapkan menu untuk pelanggan lain yang memesan beberapa menu. Sehingga, pelanggan dengan satu menu tersebut harus menunggu giliran dari pihak restoran untuk menyelesaikan menu pelanggan lainnya yang memesan beberapa menu. Untuk menghindari kasus seperti ini, restoran dapat menerapkan konsep menu terpadu. Namun, tidak semua restoran dapat menerapkan konsep ini. Konsep menu terpadu tidak dapat diterapkan pada jenis restoran yang menggunakan teknik pembayaran langsung. Konsep menu terpadu sangat cocok digunakan untuk jenis restoran kasual yang menyajikan menu dan melayani menu satu per satu sesuai jenis pesanan. Berikut ini adalah contoh dalam menyusun menu terpadu. Katakanlah ada pelanggan A, memesan empat menu lengkap seperti salad buah, ayam panggang, udang bawah putih, dan kue panekuk. Kemudian datang pelanggang B yang memesan satu jenis menu, seperti salad buah. Yang terakhir adalah pelanggan C yang memesan dua menu yakni udang bawang putih dan kue panekuk. Jika mengikuti urutan kedatangan, maka pelanggan B akan menunggu dengan waktu yang terlalu lama hanya untuk salad buah. Untuk itu, pesanan menu dari pelanggan A, B, dan C sebaiknya dikumpulkan dan dilihat jenisnya kemudian ditentukan menu apa saja yang dapat dikeluarkan bersama. Dari ketiga jenis pesanan tersebut, maka menu salad buah adalah menu yang keluar paling pertama dengan proses pemasakan langsung untuk dua orang sekaligus. Yakni pelanggan A dan pelanggan B. Kemudian, menu selanjutnya adalah udang bawang putih dua porsi sekaligus dengan ayam pangan untuk pelanggan B dan C. Terakhir, kue panekuk dua porsi sebagai penutup pesanan pelanggan B dan C. Selain diterapkan pada restoran kasual, konsep menu terpadu dapat juga diterapkan pada restoran yang memiliki dapur minimalisis. Pembagian menu akan sangat menguntungkan chef yang akan mengolah makanan yang dipesan serta memberikan kepuasan terhadap para pelanggan.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *