Sensory & Application

Topping Populer : Whipped Cream

Whipped ceam ada yang berbentuk bubuk, ada juga yang cair. Whipped cream bubuk harus dicampur dengan air dingin terlebih dahulu sebelum dikocok (takarannya bisa dilihat pada kemasan). Ada dua jenis krim kental yakni krim dairy dan non-dairy. Yang dairy biasanya berbentuk cair, rasanya tidak manis dan lebih gurih, sedang yang non-dairy berbentuk bubuk –tetapi ada juga yang cair-, dan rasanya lebih manis.

Whipped cream adalah busa yang distabilkan oleh lemak. Busa dalam whipped cream adalah gelembung-gelembung udara yang dikocok kedalam lemak. Jika pengocokan sempurna, globula lemak akan tersebar merata dengan gelembung udara dan membentuk emulsi yang kokoh sehingga mendukung stabilita busa. Struktur whipped cream sebenarnya sama seperti struktur yang terjadi dalam

es krim.

Dikutip juga dari Foodimentary (22/06/2011), krim mengandung lemak 30% atau lebih yang bercampur dengan udara. Setelah dikocok, krim mengembang hingga kira-kira dua kali dari volume awal. Jaringan lemak akan terperangkap dalam udara. Jika terus dikocok, tetesan lemak tetap bersama menghancurkan koloid dan membentuk mentega dari cairan sisa buttermilk. Dan icing sugar atau gula halus terkadang ditambahkan pada koloid sebagai pengeras dan mengurangi risiko bergolak atau overwhipping.

Ready to use whipped cream banyak dijual di pasaran, biasanya menggunakan kemasan vakum atau kaleng dengan penyemprot diatasnya (seperti parfum). Untuk keperluan mendekor, krim kental non dairy dapat menjadi pilihan karena lebih kokoh dan tahan lama di suhu ruang, karena krim kental dairy cepat mencair di suhu ruang, tetapi rasanya lebih enak.

Whipped cream merupakan topping populer untuk hidangan penutup seperti untuk pie, es krim, cupcake, puding, cake, atau berbagai minuman kopi atau jus sebagai float sehingga rasanya menjadi lebih nikmat.

Agar whipped cream yang dibuat berhasil, berikut beberapa tip yang dapat dilakukan:

* Jika menggunakan mixer elektrik, mulailah mengocok krim dengan kecepatan rendah hingga krim bercampur dan agak kaku, kemudian ubah kecepatannya menjadi lebih tinggi. Jika Anda memulai mengocok krim dengan kecepatan tinggi.

* Selalu gunakan “heavy cream” atau “heavy whipping cream” untuk membuat whipped cream.

* Krim yang berumur beberapa hari mengembang lebih baik daripada fresh cream.

* Whipped cream akan tetap stabil selama beberapa jam dalam refrigerator, kemudian akan perlahan-lahan hancur strukturnya. Bisa distabilkan kembali dengan re-whippinig (mengocok ulang).

* Untuk membuat whipped cream, saat dikocok krim harus selalu terlihat halus, dan krim tidak menempel pada alat pengocok. Jika krim terlihat menegang dan berbutir, segera hentikan kocokan, karena Anda setengah jalan membuat mentega. K-12.

Sumber: Eatingwell, Foodimentary.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *