Susu merupakan produk yang memiliki keistimewaan, baik dari segi gizi maupun sifat fungsionalnya, sehingga tidak aneh, jika produk susu menjadi favorit dalam industri jasa boga, baik sebagai bahan baku utama maupun sebagai ingridien pendukung. Namun demikian perlu diperhatikan, susu memiliki karakter yang mudah rusak (perishable). Produk ini sangat mudah terkontaminasi, baik oleh mikroba pembusuk maupun patogen.
Kejadian luar biasa (KLB) akibat susu sering terjadi di berbagai negara. Di Amerika Serikat misalnya, Olsen dkk. (2004) mencatat sejumlah kasus outbreaks yang terkait susu terkontaminasi. Salah satunya yang diakibatkan oleh Salmonella Thypimurium. Bakteri tersebut mengontaminasi susu yang telah dipasteurisasi, dan mengakibatkan sekitar 93 orang menderita sakit. Sementara itu, CDC baru-baru ini (2014) juga melaporkan terjadinya outbreaks yang mengakibatkan 7 orang dirawat di rumah sakit akibat mengonsumsi keju yang terkontaminasi oleh Listeria monocytogenes. Tidak hanya itu, banyak kasus keamanan pangan lain yang melibatkan susu dan produk-produk olahannya.
Di industri jasa boga, susu banyak dimanfaatkan dalam berbagai bentuk, mulai dari susu segar, butter, yogurt hingga bubuk skim. Setiap jenis produk susu tersebut memiliki karakteristik masing-masing, sehingga penanganannya juga harus spesifik. Ada beberapa tips dalam menangani jenis susu dan produk turunannya. Selengkapnya dapat dibaca di Kulinologi Indonesia edisi Juni 2014 (Dairy The Promising Bussines). HNF
Download majalahnya disini http://pustakapangan.com/store/?category=Kulinologi