Proses produksi mi dapat dilakukan dengan alat sederhana untuk industri kecil menengah, maupun dengan alat modern dan sistem kontinyu bagi industri skala besar. Tahapan proses produksi mi adalah pencampuran, pembentukan lembaran (sheeting), pembentukan mi (slittering), pengukusan, pengeringan atau penggorengan, pendinginan, serta pengemasan.
Bagaimana tahapan proses produksi mi basah, mi kering dan mi instan? Perbedaannya adalah ketika selesai proses pembentukan mi (slittering), mi basah berhenti sampai ditahapan ini diberi taburan tepung tapioka, mi kering dilakukan pengeringan sampai pengemasan, sementara mi instan dilakukan pengukusan dan pengeringan atau penggorengan sampai pengemasan. Berikut adalah tahapan proses produksinya.
Oleh LF
Selengkapnya artikel ini dapat dibaca di majalah Kulinologi edisi Agustus 2015, yang dapat diunduh di http://www.kulinologi.co.id/