Sensory & Application

Menyusun Menu untuk Penderita Diabetes

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang perkembangannya sangat mengkhawatirkan dewasa ini. Semakin banyak orang yang berisiko terserang diabetes. Gaya hidup yang kurang baik adalah salah satu pemicunya, termasuk di dalamnya pola makan yang tidak seimbang.

Diabetes adalah kondisi kelainan metabolik, dimana darah mengandung kadar gula yang tinggi akibat produksi insulin tidak cukup atau sel tubuh tidak bereaksi dengan tepat terhadap insulin. Terdapat dua jenis tipe diabetes, yakni diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2. Diabetes mellitus tipe 1 adalah kondisi dimana tubuh tidak memproduksi hormon insulin. Sedangkan tipe 2, tubuh memproduksi insulin, tetapi tidak cukup atau tidak bekerja sebagaimana mestinya. Sekitar 90% penderita diabetes tipe 2, sedangkan 10% sisanya adalah penderita diabetes tipe 1.

Kekhawatiran akan penyakit diabetes bukanlah tanpa alasan. Data lembaga kesehatan dunia (WHO) menyebutkan, bahwa pada tahun 2000 terdapat 171 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes. Diperkirakan, angka tersebut akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2030 mendatang, yakni sekitar 366 juta jiwa.

Prevalensi diabetes di Indonesia juga cukup mengkhawatirkan. Pada tahun 2000, terdapat setidaknya 8,4 juta penderita diabetes. Angka tersebut diperkirakan meningkat menjadi sekitar 21 juta jiwa pada 2030 (WHO). Beberapa sumber lainnya bahkan menyebutkan jika Indonesia adalah salah satu negara dengan prevalensi diabetes terbesar.

Menghadapi kondisi tersebut, Indonesia tidak boleh diam. Setiap pihak dapat berkontribusi dalam menurunkan risiko terjadinya diabetes. Industri jasa boga, -hotel, restoran, katering, dan bakery -dapat mengambil peran dalam memerangi terjadinya diabetes. Pangan merupakan komponen penting untuk mengendalikan prevalensi diabetes. Pangan bergizi, seimbang, dan beragam dengan ditunjang oleh gaya hidup sehat dapat membantu menurunkan risiko terjadinya diabetes.

Salah satu konsep utama dalam menyusun menu untuk penderita diabetes adalah memperhatikan kadar gulanya. Pilih makanan yang tidak meningkatkan gula darah secara tiba-tiba. Selain itu jumlah dan waktu mengonsumsinya harus diatur sebijak mungkin. Walaupun perlu mengatur asupannya, penderita diabetes tetap memerlukan asupan zat gizi dari makanan. Berikut adalah beberapa rekomendasi dan saran seputar pemenuhan kecukupan gizi:

1. Sumber Karbohidrat

Pangan sumber karbohidrat merupakan kontributor energi yang utama. Selain itu bersama pangan kaya karbohidrat, seringkali juga diperolah zat gizi lain dan juga serat yang penting bagi kesehatan. Oleh sebab itu, penderita diabetes jangan menghindari karbohidrat. Namun demikian pilihlah sumber karbohidrat kompleks, seperti whole grain atau beras merah.

2. Lemak dan Gula

Hidangan untuk penderita diabetes sebaiknya rendah lemak dan gula.

3. Sayuran

Sayuran adalah sumber serat, vitamin, mineral, dan komponen bioaktif lainnya. Selain dikonsumsi segar, seringkali sayuran juga diolah, juga disajikan dengan dressing, saus, atau lainnya. Untuk penderita diabetes, sayuran sebaiknya menggunakan dressing atau saus rendah lemak. Perpaduan dengan garlic dan onion dapat memberikan nilai tambah.

5. Susu

Susu merupakan sumber protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral -terutama kalsium. Untuk penderita diabetes, dianjurkan untuk menyajikan susu rendah lemak. Jika memungkinkan, juga bisa memilih susu yang didesain khusus untuk penderita diabetes.

Yoghurt rendah lemak dengan rasa plain juga dapat menjadi pilihan yang baik. Industri jasa boga memiliki peranan untuk menyusun menu yang sesuai dengan kebutuhan penderita diabetes, namun tetap bercita rasa lezat. Karena walau menderita diabetes, seseorang tetap membutuhkan asupan gizi yang cukup, serta merasakan kenikmatan pangan. LF

Referensi

[NIH]. National Institutes of Health US Department of Health and Human Services.-. What I Need to Know about Eating and Diabetes.

[WHO]. World Health Organization.-. Country and Regional Data on Diabetes. http://www.who.int/diabetes/facts/world_figures/en/

Selengkapnya tentang Diet untuk pola hidup sehat dapat dibaca di Kulinologi Indonesia edisi Juli 2017

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *