Kurma menjadi buah yang banyak diminati ketika bulan puasa bagi umat muslim. Rasanya kurang lengkap jika berbuka dan sahur tanpa menikmati satu buah kurma. Hal ini karena kurma kaya manfaat bagi kesehatan selain mengandung gizi yang cukup lengkap dan mudah dicerna jika dibandingkan dengan buah lainnya. Ada banyak jenis kurma yang memiliki kandungan gizi dan manfaat yang berbeda pula. Beberapa jenis kurma yang cukup familiar antara lain ajwa atau kurma nabi, khasab, khalas, fardh, dan daglet noor dari Tunisia.
Kurma kaya karbohidrat, termasuk gula sederhana yang dapat memberikan energi siap pakai, sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah yang turun selama berpuasa. Kurma kering memberikan energi siap pakai lebih tinggi daripada kurma segar. Berdasarkan penelitian Ali et al (2009), total karbohidrat dalam 100 gram kurma kering (khasab, khalas, fardh) berkisar antara 68,53-75,37 gram/100 gram, yang tertinggi adalah jenis khalas. Sementara itu, gula sederhana yang terdapat dalam kuma tersebut adalah glukosa berkisar antara 29,04 -34,53 gram, fruktosa 20,72-23,65 gram, dan sukrosa 1,862,34 gram. Gula ini memberikan rasa manis dan bermanfaat menambahkan energi dengan cepat. Kandungan energinya sekitar 275 Kal dalam 100 kurma kering (USDA Nutrition Database).
Manfaat lain dari kurma yaitu mengandung serat pangan baik itu larut ( soluble fiber ) maupun tidak larut air ( insoluble fiber ), yang baik bagi kesehatan pencernaan, menurunkan kolesterol dalam darah, menurunkan resiko penyakit stroke, kanker usus besar, dan penyakit degeneratif seperti, diabetes, hipertensi, dan jantung. Serat pangan dalam kurma berkisar antara 6.4%-11.5%, antara lain selulosa, hemiselulosa, pektin, lignin, dan insoluble protein.
Oleh LF
Selengkapnya artikel ini dapat dibaca di majalah Kulinologi edisi Juli 2015, yang dapat diunduh di http://www.kulinologi.co.id/