Rempah kering mudah kehilangan flavor dan aromanya apabila disimpan dalam waktu lama. Penyimpanan yang tidak benar akan mengontaminasi flavor ataupun aroma dari rempah kering ini, sehingga menyimpan rempah kering perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain:
- Disimpan di tempat yang tertutup rapat dan tidak tembus cahaya setelah digunakan. Kelembapan, cahaya, dan panas akan membuat rempah kehilangan flavor dan aroma lebih cepat.
- Disimpan di tempat yang kering dan tidak lembap agar tidak mudah menggumpal.
- Letakkan rempah kering jauh dari panas tinggi. Jika rempah kering disimpan di dekat kompor, maka panas dan uap lembap dari masakan dapat merusak flavor dan aroma rempah tersebut. Selain itu, keberadaan uap air berpotensi untuk memicu pertumbuhan mikroba.
- Rempah kering harus dijaga agar tetap kering selama disimpan, sehingga jangan menggunakan alat makan atau sendok yang basah untuk mengambil rempah di dalam wadahnya agar tidak terjadi penggumpalan.
- Setiap jenis rempah kering yang berbeda disimpan dalam wadah terpisah agar flavor dan aromanya dapat tetap terjaga.
- Rempah disimpan di dalam wadah yang kedap udara. Jaga agar kemasan tetap tertutup rapat. Kontak dengan udara akan mempercepat hilangnya flavor. Selain itu, kemasan yang tidak tertutup rapat berpotensi untuk diserang oleh serangga dan binatang pengerat yang akan merusak mutu dari rempah tersebut.
- Memberi label pada botol atau kemasan rempah kering untuk menunjukkan waktu pembelian. Hal ini sangat membantu untuk menentukan apakah rempah tersebut masih layak pakai atau tidak saat hendak digunakan untuk memasak.
- Rempah kering utuh dan ekstrak bisa disimpan antara 2 sampai 4 tahun, rempah kering giling berkisar dari 6 bulan sampai 2 tahun, dan rempah daun kering berkisar 3 bulan sampai 2 tahun.
- Untuk rempah kering instan, dipilih merk yang sudah terdaftar di Badan POM dan perhatikan tanggal kadaluarsanya. Kemudian dipilih juga kemasan terkecil agar tidak cepat rusak.
Selengkapnya tentang Rempah Populer di Industri Jasa Boga dapat dibaca di Kulinologi Edisi Agustus 2017