Bakso adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok daging dengan penambahan bumbu-bumbu dan bahan kimia lain, sehingga dihasilkan produk yang strukturnya kompak atau berbentuk bulat, padat, kenyal, dan berisi. Hampir semua orang dari berbagai kelompok umur mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa sampai manula menyukai bakso, karena rasanya yang gurih, lezat, dan kenyal serta bergizi tinggi.
Proses pembuatan bakso terdiri dari persiapan bahan, penghancuran daging, pencampuran bahan dan pembuatan adonan, serta pencetakan dan pemasakan.
Penghancuran daging bertujuan untuk memecah serabut daging, sehingga protein yang larut dalam larutan garam akan mudah keluar. Penghancuran daging untuk bakso dapat dilakukan dengan cara mencacah, menggiling atau mencincang sampai lumat. Alat yang biasa digunakan adalah alat penggiling atau grinder.
Pembentukan adonan dapat dilakukan dengan mencampur seluruh bagian bahan, dengan cara mencampurkan daging, garam, dan es batu terlebih dahulu, kemudian ditambahkan bahan lainnya dengan menggunakan mesin chopper.
Pencetakan bakso dapat dilakukan secara manual dengan dikepal menggunakan tangan atau pun menggunakan mesin filler. Setelah dicetak, bakso kemudian dimasak dengan dua tahap. Tahap pertama, bakso dipanaskan di dalam air dengan suhu 60-80oC hingga bakso mengeras dan mengambang di permukaan air. Tahap kedua, bakso dipindahkan pada air dengan suhu di atas 80oC selama 10 menit atau hingga bakso matang. Pemasakan bakso dalam dua tahap bertujuan agar permukaan produk bakso yang dihasilkan tidak keriput dan tidak pecah akibat adanya perubahan suhu yang terlalu cepat.
Selengkapnya tentang Bijak Memilih Daging dan Unggas dapat dibaca di Kulinologi Edisi September 2017