Budaya kuliner Indonesia amat kaya raya ragamnya, yang tersebar di 33 provinsi dengan ciri khasnya masing-masing. Sejarah kuliner Indonesia samat utanya dengan sejarah kuliner dari belahan dunia lainnya seperti Arab, India, dan China, yang sebagian besar mempengaruhi budaya kuliner Indonesia sejak beratus-ratus tahun lalu.
Presiden Indonesia Chef Association (ICA) Henry Alexie Bloom mengatakan hal itu dalam sebelum mengawali peresmian deklarasi keunikan kue trasional Indonesia, yakni lapis legit. Deklarasi yang dilangsungkan di sela-sela pameran Interfood Indonesia di Jakarta pada 21-24 Nopember tersebut disaksikan oleh para pelaku usaha kuliner, industri pangan dan kemasan yang mengikuti pameran. “Lapis legit diperkealkan oleh Bangsa Belanda sekitar 350 tahun lalu, dimana penganan ini merupakan campuran dari budaya barat, yakni cake atau kuenya diperkaya cita rasa dengan rempah-rempah asli Indonesia yang sudah terkenal dan diperdagangkan di seluruh dunia sejak berabad-abad yang lalu,”kata Bloom. Ia menambahkan, teknik melapis kue yang sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak dahulu adalah kue lapis, yang pembuatannya dilakukan per lapisan – yang umumnya terbuat dari tepung beras.
“Semoga deklarasi ini menjadi titik tolak dan tonggak sejarah pengakuan budaya kuliner Indonesia agar selalu terjaga eksistensinya, dan selalu bisa dilestarikan, dan diperkenalkan kepada anak cucu kita generasi mendatang,” tambah Bloom. Deklarasi ini sekaligus untuk membantu menjaga dan melestarikan budaya kuliner Indonesia. Ia juga menandaskan bahwa langkah ini dilakukan agar kuliner-kuliner Indonesia tidak secara semena-mena diakui milik negara lain.K-08