Kilas Kulinologi

Semur: Warisan Kuliner Nusantara, Kebanggaan Bangsa

Kuliner merupakan bagian yang tak terpisahkan dari budaya dan tradisi suatu bangsa. Hal ini penting untuk diketahui dan dipahami seluas mungkin oleh masyarakat Indonesia, karena merupakan bagian tak terpisahkan dari jati diri suatu bangsa. Semur misalnya, secara budaya dan tradisi, hidangan ini ternyata mampu menyebar dan “menembus” berbagai kolektif di hampir seluruh penjuru Nusantara. Di berbagai daerah, bahan, citarasa dan cara pengolahan Semur beradaptasi dengan karakteristik dan selera penduduk setempat dan melebur sebagai bagian dari budaya dan tradisi mereka.

“Berita mengenai Semur diawali dari tradisi mengolah daging dan ikan, serta sayuran yang sudah dikenal sejak masa berburu dan meramu di abad 9 Masehi yang terekam di atas relief-relief candi. Kemudian, tradisi bangsa pendatang dari India dan Timur Tengah memperkenalkan penggunaan rempah-rempah. Setelah itu, pengaruh tradisi peranakan Cina mulai masuk lewat penggunaan kecap. Hidangan ini lalu dikembangkan di dalam dapur Indis, kaum peranakan Eropa. Namun pada akhirnya, yang menjadikan Semur sangat Indonesia adalah penggunaan kecap manis, sebuah karya kuliner yang mutlak hanya dimiliki Indonesia. Dari sejarah Semur yang panjang ini, kita dapat memetik pelajaran berharga mengenai harmoni multikultural yang ratusan tahun mewarnai bangsa kita,” kata sejarawan JJ Rizal dalam sebuah diskusi tentang semur sebagai identitas Bangsa yang digelar Kecap Bango di Jakarta, 27 Oktober lalu.

Persebaran Semur ternyata sudah mencapai berbagai belahan dunia. Terlihat jelas bahwa menu Semur semakin bermunculan di restoran-restoran di mancanegara seperti di Australia, Eropa, Afrika, dan lain-lain. Melihat hal itu, Kecap Bango berharap dukungan pemerintah melalui Kementerian Budaya dan Pariwisata Republik Indonesia serta doa restu dari seluruh masyarakat Indonesia dalam upaya pengajuan Semur untuk dicatatkan dalam inventarisasi warisan budaya tak benda Indonesia menuju Intangible Cultural Heritage UNESCO ini. Dengan harapan, pada akhirnya dunia dapat melihat kekayaan budaya kita melalui cerminan kekayaan citarasa kuliner Indonesia beserta nilai-nilai luhur di baliknya. follow my twitter: @andangsetiadi

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *