Sesekali, manjakan lidah Anda mencicipi sajian unik bergizi tinggi yang harganya cukup mahal dibandingkan ‘teman-temannya’.
Penggemar seafood tentu sudah tidak asing dengan rasa dan sensasi yang diperoleh ketika menikmati kerang. Coba saja tengok di warung seafood kaki lima yang banyak tersebar di tepi jalan, kerang termasuk salah satu seafood yang cukup diminati, meski mungkin tak selaris ikan atau udang. Kerang darah dan kerang hijau adalah dua jenis kerang yang paling sering diolah masyarakat kebanyakan. Mendapatkannya tidak sulit, di pasar atau di tukang sayur pun tersedia.
Selain itu, ada satu jenis kerang yang cukup bergengsi dan hanya disajikan di resto-resto kelas atas tertentu, seperti resto Jepang, resto Cina atau hotel berbintang. Namanya adalah oyster atau dikenal dengan nama tiram. Harganya terbilang cukup fantastis jika dibandingkan dengan teman-temannya. Satu porsi hidangan yang terdiri dari 4-5 oyster saja bisa mencapai harga Rp150 ribu hingga
Rp 300 ribu. Pasokannya yang cukup ‘langka’ menjadi alasan mengapa harganya cukup mengagetkan
Sensasi Menikmati Oyster
Apabila Anda penasaran ingin merasakan oyster atau kangen merasakan kembali tapi tidak mau mengeluarkan biaya sebesar di hotel berbintang, restoran yang berlokasi di Plaza Senayan bisa jadi solusinya. Namanya Restoran Oyster. Dari namanya sudah tergambar dengan jelas bahwa oyster memang menjadi menu utama yang dijagokannya. Beragam variasi olahan oyster, tersedia di resto yang hingga kini menjadi satu-satunya restoran yang dengan tegas berani menawarkan makanan eksotis ini.
Menurut Rachael, General Manager Oyster, di resto yang memiliki desain interior seperti cangkang kerang ini, Anda bisa menikmati aneka jenis olahan oyster yang rasanya ternyata berbeda dengan kerang-kerang lain yang sering kita jumpai. Salah satu jenis makanan afrodisiak ini terasa asing ketika awal dicicipi, meski Anda termasuk penggemar kerang. Oleh karena itu. oyster disajikan dengan aneka bentuk penyajiannya tergantung mana yang Anda sukai. Selain bisa disantap mentah dalam keadaan segar, oyster juga bisa diolah dengan cara direbus, dipanggang, digoreng, dibakar, atau dikombinasikan dengan makanan lainnya.
“Jika sudah terbiasa, Anda akan menemukan kenikmatan menyantap oyster yang fresh. Cita rasanya unik, seperti perpaduan manis, asin, dan agak anyir. Tapi jika baru mau mencoba, saya sarankan untuk menyantap oyster yang didampingi saus dabu-dabu, salsa, atau dengan kucuran air jeruk lemon,” tutur Rachael.
Sebagai pemula, cicipilah dulu Oyster Gratin with Creamy Parmesan Cheese, Oyster Crème, atau Spaghetti Vongole with Deep Fried Oyster, atau Nasi Goreng Oyster. Jika Anda sudah mulai terbiasa, para pramusaji selalu siap membantu Anda dalam memperoleh informasi bagaimana bisa menikmati fresh oyster.
Menjaga kualitas, wajib hukumnya
Menurut Rachael, menjaga kualitas adalah prinsip utama dalam menyajikan oyster. Oleh karena itu, memantau mulai dari proses pengiriman oyster dari negara asal hingga penyimpanan di ruang khusus supaya tetap segar, wajib selalu dilakukan. Apabila ada kesalahan, maka oyster di perjalanannya bisa mati dan menjadi tidak fresh.
Sayangnya, meskipun Indonesia adalah negara kelautan, tapi menurut Rachael, jenis oyster tidak bisa ditemukan di negeri ini. “ Semua oyster yang ditawarkan di resto ini didatangkan langsung dari berbagai negara asalnya yang memiliki perairan yang sangat dingin seperti Kanada, New Zealand dan Australia,” sambung Rachael. ‘Masalah’ akan terjadi ketika perairan di negara tersebut mulai hangat, sebab hal ini akan memengaruhi kualitas oyster yang menjadi kurang bagus. “Bisa jadi, oyster New Zealand minggu depan tidak ada. Inilah gunanya kami mengimpor dari banyak negara,” lanjutnya. Oleh karena itu, restoran ini selalu memberikan informasi kepada pengunjung jenis oyster apa yang bisa dinikmati pada saat ini karena pada kenyataannya ternyata ada