Konsep

Menjaga Kualitas Frozen Food

Saat ini perkembangan pangan siap saji (fast food) sangat marak, mulai dari industri ritel hingga industri rumah tangga. Namun sebagian masyarakat tidak mengetahui tata cara pengolahan makanan yang benar, terutama mengenai produk fast food. Dewasa ini semakin banyak produk olahan dengan menggunakan teknik frozen atau pembekuan yang dibuat mulai dari industri rumah tangga hingga industri besar. Namun jika tata cara penanganannya salah maka bukan gizi yang didapat melainkan resiko bakteri yang dapat mengontaminasi tubuh. i bandingan beberapa tahun lalu, saat ini pengetahuan masyarakat mengenai produk pangan beku (frozen food) sudah baik. Sosis dan nugget sekarang bukan lagi produk supermarket, tapi sudah menjadi produk curah di pasar-pasar tradisional. Semua pilihan dilimpahkan kepada konsumen, tinggal memilih produk curah atau kemasan.

Sebuah fenomena yang luar biasa mengenai produk frozen curah yaitu produk tersebut membanjiri pasar tradisional dengan berbagai merek, kemasan, dan harga. Bahkan ada beberapa yang dijajakan di meja-meja penjual tanpa menggunakan fasilitas pendingin yang memadai. Hal ini bisa terjadi karena permintaan pasar yang memilih produk yang lebih murah. Maka imbasnya penjual akan memangkas beberapa biaya yang dibutuhkan dalam sebuah produk dagangan, salah satunya dengan tidak menggunakan fasilitas pendingin yang seharusnya.

Beberapa dari produk curah ini akhirnya akan dijual kembali sebagai makanan seperti sosis, dan nugget yang biasa dijumpai oleh anak-anak di kantin-kantin sekolah, tanpa memperdulikan kualitas panganan tersebut sudah sesuai standar mutu dam keamanan atau belum.

Dengan demikian maka frozen food curah yang dijual di pasar tradisional diragukan keamanannya. Teknik yang digunakan untuk membekukan makanan seharusnya menggunakan Quick Frozening Machine.

Supaya memperoleh hasil yang terbaik dari bahan pangan yang dibekukan, suhu penyimpanan harus dijaga agar konstan dan tidak boleh lebih tinggi dari -180C, serta harus diikuti dengan pengemasan yang baik atau memenuhi standar pengemasan untuk produk makanan beku.

Produk frozen food yang diproduksi oleh pabrik besar tentunya mempunyai jaminan nilai gizi dan higiene yang dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini didukung dengan peralatan dan mesin yang paling mutakhir serta suber daya manusia yang memadai. Mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, pengemasan, dan teknik penyimpanan makanan yang sudah sesuai dengan kriteria hygiene tinggi. Perusahaan besar ini pun tidak lupa mencantumkan logo BPOM dan MUI yang menjadi jaminan mutu dan halal suatu produk.

Dalam dunia resto, ada suatu departemen yang mempunyai tugas khusus menjaga kulitas produk yang dijualnya yaitu internal quality assurance (IQA) atau dalam dunia produsen pangan disebut quality control (QC). Tugas utamanya adalah menjaga produk yang dijual terjamin kualitasnya, dari mulai pengiriman, penyimpanan, pengolahan, hingga tahap penyajian. Sehingga sebuah resto atau rumah makan yang mempunyai departemen atau bagian IQA dapat memberi jaminan, bahwa resto atau rumah makan tersebut sangat memperhatikan kualitas dan keamanan produk yang dijualnya.

Apabila penanganan produk frozen food dapat dilakukan dengan benar, maka kualitas yang didapat tidak kalah dengan produk frozen food produksi pabrik-pabrik besar. Dengan produk yang terjaga kualitasnya, harga yang murah, rasa yang enak, keamanan makanan terjamin. Maka untung atau laba yang dihasilkan juga tak kalah besar. Tentu saja perlakuan terhadap produk frozen sangat istimewa. Mulai dari proses produksinya, penyimpanan di produksi, proses distribusinya, hingga proses penjualan, hingga produk sampai di tangan konsumen. Diharapkan menjadi frozen food adalah produk olahan yang kualitasnya sama dengan produk segar. Ditambah dengan bumbu yang dapat membuat rasanya makin disukai semua kalangan Bagus Hadi Santosa, Staf QA PT Ismaya Group

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *