Beredarnya berbagai isu negatif tentang Monosodium Glutamat (MSG) ternyata mendorong PT Ajinomoto Indonesia sebagai produsen MSG untuk meluncurkan program baru yang bernama “Mari Tahu AJI-NO-MOTO”. Untuk menyampaikan program tersebut PT Ajinomoto Indonesia juga memperkenalkan icon baru, yakmi “Ajimen”. Perkenalan tersebut dilaksanakan pada acara Media Gathering 14 Juli lalu di Hotel Majapahit Surabaya.
Ajimen digambarkan sebagai tokoh yang menyenangkan dan dapat memberi informasi yang tepat tentang MSG. Salah satu yang ingin disampaikan dalam program tersebut adalah aspek keamanan dari MSG yang secara alami berbahan baku tetes tebu berkualitas.
Pada kesempatan tersebut PT Ajinomoto Indonesia juga menghadirkan pakar pangan, yakni Prof. Purwiyatno Hariyadi dan Ahli Gizi IPB, Prof. Hardinsyah untuk mengungkapkan fakta ilmiah seputar MSG. Prof. Hardinsyah menjelaskan bahwa asam glutamat yang terkandung dalam MSG, juga banyak ditemukan secara alami pada bahan pangan, seperti tomat, keju, jagung, dan sebagainya. Asam amino tersebut memiliki beberapa peran dan fungsi, antara lain 1) metabolisme gula dan lemak untuk menghasilkan energy, 2) inisiasi sumber energy di usus, 3) metabolisme sel, 4) precursor pembentukan gluthatione, dan 5) neurotransmitter penting dalam transportasi potassium di otak. Sementara itu, kandungan sodiumnya (Na) memiliki peran dalam 1) pengaturan asam-basa tubuh bersama potassium, 2) kerja/kontraksi otot, 3) pengendalian air dan tekanan darah tubuh, 4) sistem syaraf, dan 5) penyerapan gula.
Sementara itu, Prof. Purwiyatno Hariyadi yang juga Direktur SEAFAST Center IPB mengungkapkan fakta lain seputar MSG. “Rasa umami dari MSG dapat mengurangi garam pada produk pangan, berpotensi mengurangi lemak, dan saat ini sedang diteliti mengenai kemungkinannya mengendalikan rasa kenyang,” kata Prof. Purwiyatno.
Melalui proses yang higienis dan halal
Dalam kunjungan ke pabrik PT Ajinomoto Indonesia di Mojokerto Jawa Timur, juga ditunjukkan proses pengolahan MSG dan produk Ajinomoto lainnya seperti MASAKO, SAJIKU, dan SAORI. Proses tersebut melalui pengawasan dan standar keamanan yang ketat. Bahan baku juga melewati pemeriksaan terlebih dahulu sebelum digunakan, misalnya tetes gula tebu untuk pembuatan MSG, serta daging ayam dan sapi untuk pembuatan MASAKO. K-09