Jenis sosis menurut FAO berdasarkan cara pemasakannya terbagi menjadi 2 yakni, sosis mentah (raw sausage) dan sosis matang (heat processed sausage). Sosis metyah dibagi lagi menjadi dua, yakni sosis segar (fresh sausage) dan sosis fermentasi (fermented sausage), sedangkan sosis matang diklasifikasikan menjadi smoked precooked sausage, emulsion-type sausage, dan cooked sausage.
Ingin tahu lebih lanjut ciri dari masing-masing sosis, berikut bahasannya.
Fresh Sausage
Terbuat daging segar, tanpa ada proses pengolahan sebelumnya, seperti di-cured atau di fermentasi. Sosis jenis ini harus disimpan dalam suhu refrigerator sampai sesaat sebalum dikonsumsi. Sosis dimasak sendiri oleh konsumen sebelum dikonsumsi
Fermented Sausage
Dibuat dari daging dengan proses curing atau tidak, kemudian difermentasi dan sering juga di-smoked. Tidak ada proses yang melibatkan panas secara langsung. Sosis jenis ini terbagi menjadi dua, yakni semi-dry dan dry fermented sausage.
Smoked Precooked Sausage
Dagingnya dikuring terlebih dahulu. Produk ini bukan merupakan sosis fermentasi. Memperpanjang umur simpan dengan cara memanaskannya untuk menghilangkan sedikit kandungan air.
Emulsion Type sausage
Termasuk kedalam jenis ready to eat product dan produk kominusi, terbuat dari daging yang dikuring, dengan campuran jaringan lemak, air, bumbu, biasanya diasap dan sedikit dimasak. Di Eropa namanya ‘scalde’ yang artinya setengah matang, karena produk tidak dimasak hingga matang. Ciri paling penting dari jenis ini adalah diameter sosis yang besar.
Cooked Sausage
Produk ini siap disajikan, bahanya terbuat dari daging segar atau daging yang telah dikuring, kemudian dimasukkan kedalam selongsong dengan atau tanpa proses smoking. Ita