Masyarakat kini telah mulai sadar akan ancaman berbagai penyakit dan kematian yang disebabkan oleh pangan yang tidak memenuhi sarat-sarat kesehatan akibat praktik penggunaan bahan kimia sintetik dalam berbagai kegiatan pertanian. Di pasar tradisional dan toko swalayan ada ratusan macam pangan produk pertanian yang sebagian besar sudah mendapat sentuhan teknologi dan perlakuan dengan bahan kimia sintetis.
“Kini ancaman kesehatan ada dimana-mana dan siapa pun bisa menjadi menjadi korban, terutama mereka dengan kondisi stamina dan sistem imun lemah,” kata pakar kesehatan alami Hembing Wijayakusuma. Bila ingin hidup lebih baik, terhindar dari ancaman penyakit, Hembing menyarankan untuk melakukan penerapan gaya hidup kembali ke alam, dengan penggunaan produk ramah lingkungan atau organik. Mengonsumsi produk organik secara konsisten efeknya tidak hanya tubuh lebih segar dan sehat, namun juga akan tumbuh gaya hidup organis, yakni hidup selaras dengan alam dan berusaha agar semua makhluk bisa hidup berdampingan. “Ketika memutuskan untuk mengkonsumsi makanan organik, artinya kita ingin mendapatkan makanan sehat yang dihasilkan teknologi ramah lingkungan dan tidak merusak lingkungan,” kata Hembing.
Produk pangan organik memiliki keistimewaan yakni sebagai produk bebas pupuk dan pestisida, herbisida, insektisida kimia seperti DDT, PCB, dan logam berat seperti arsenik, merkuri, timbal, kadmium. Produk tersebut lebih aman dan bermanfaat bagi kesehatan, dan tentunya produk yang benar-benar organik bukan organik-organikan. Untuk itu, ”Diperlukan ketelitian konsumen saat memilih, membeli dan memproses pengolahan produk pangan organik,” tegas Hembing Wijayakusuma. K-08