Saluran pencernaan ibarat pabrik kecil dalam tubuh manusia, mengolah makanan bekerja non stop setiap hari. Mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil dan usus besar dilalui oleh makanan yang dikonsumsi, termasuk di dalamnya
bakteri jahat atau baik.
Jumlah bakteri jahat dalam saluran pencernaan bisa lebih banyak dari bakteri baiknya, ini yang membuat saluran pencernaan tidak sehat, dan tubuh mudah sakit. Setelah makanan dicerna di lambung, makanan yang sudah berwujud sari-sari ini masuk kedalam usus halus. Penyerapan maksimal terhadap sari-sari makanan terjadi di usus halus, fili-fili pada usus halus bekerja menyerap sari-sari makanan yang masuk. Di dalam usus ini juga terdapat sejumlah besar limfosit, karena itu, usus halus disebut sebagai organ kekebalan tubuh terbesar.
Jumlah bakteri jahat yang banyak di dalam usus biasanya menyebabkan penyakit diare. Penyakit yang dianggap biasa ini banyak terjadi pada anak-anak, karena biasanya bersumber dari tidak higienisnya makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak tersebut. Untuk itu sangat diperlukan untuk meningkatkan proporsi bakteri baik itu di dalam usus. Bakteri baik atau bakteri probiotik ini menghasilkan senyawa-senyawa baik seperti asam laktat, H2O2, dan bakteriocin yang bersifat antimikroba terhadap bakteri-bakteri jahat. Senyawa-senyawa yang bersifat toksik yang dihasikan oleh bakteri-bakteri jahat itu bisa dikurangi jika jumlah bakteri baik dalam usus banyak. Mikroflora baik penghuni asli saluran pencernaan manusia adalah Bifidobacterium
bifidum, Bifidobacterium longum, Bifidobacterium infantis (pada bayi), Bifidobacterium adeloscentris, Lactobacillus acidophilus, dan Lactobacillus reuteri dengan jumlah 6,5×109. Jumlah tersebut dapat berkurang karena pola hidup yang tidak teratur, maka dari itu pasokan bakteri baik juga harus dipenuhi dari luar.
Minuman kesehatan yang mengandung bakteri baik atau probiotik sudah banyak beredar di pasar Indonesia, tetapi pemainnya tidak banyak. Menurut Yuna Eka Kristina, Public Relation Manager minuman probotik Vitacharm. Berbeda dari minuman probiotik lainnya, Vitacharm berani mengklaim bahwa produknya mengandung tiga bakteri baik untuk pencernaan, dari jenis Achidophillus, Bifido, dan Casei (ABC). Ketiga bakteri tersebut antara lain Acidophillus digestiva, Bifido divensia, dan Casei imunita dengan jumlah masing-masing mencapai 6,5 milyar dalam satu botol Vitacharm berukuran 65 ml.
“Bermain dengan sejumlah bakteri, aspek higienitas harus diperhatikan, salah-salah bakteri jahat yang tumbuh subur,” tambah Yuna. Cold chain system sangat diperlukan, terutama dalam hal pendistribusian. Minuman probiotik sejenis harus selalu disimpan pada suhu < 4oC untuk masa simpan selama 30 hari. Menggunakan mobil dengan fasilitas cooler juga dilakukan oleh Vitacharm untuk tetap menjaga mutu produknya selama pendistribusian. Produk minuman probiotik masih banyak dicari bila dibandingkan dengan minuman susu fermentasi. Produknya lebih ringan dan harganya juga terjangkau untuk semua kalangan menurut Yuna. Kebutuhan masyarakat akan sehat menjadikan minuman probiotik itu penting. K-12