Shortening atau mentega putih dapat dibuat dari lemak hewani, lemak nabati atau minyak, ataupun campuran keduanya. Dulunya shortening dibuat dari lemak hewani dan umumnya adalah lemak babi, karena itu isu seputar kehalalan shortening, termasuk bakeri dan pasiteri yang menggunakan shortening sebagai salah satu bahannya, sempat menimbulkan keresahan sekitar tahun 1980-an. Namun kini, shortening umumnya diproduksi dari lemak nabati. Dalam proses pembuatannya, aroma dan warna dihilangkan sehingga shortening menjadi tidak berwarna/putih dan tidak berbau.
Nama shortening disematkan karena saat dicampur dalam adonan roti, cake, atau biskuit karena bahan ini dapat menghambat pembentukan gluten yang ada pada terigu, atau dengan kata lain memperpendek gluten (dalam bahasa Inggris: to shorten). KI
Selengkapnya tentang Shortening dapat diakses di Majalah KULINOLOGI INDONESIA edisi Februari 2017