Menurut Kementerian Kesehatan, sarapan setidaknya harus memenuhi 20-25% kebutuhan kalori harian, sedangkan makan siang dan malam masing-masing menyumbang 30%, dan makanan selingan sekitar 10%. Sarapan sehat untuk anak sebaiknya mengikuti pola gizi seimbang yakni terdiri dari sumber karbohidrat sebanyak 60-68%,
protein 12-15%, lemak 15-25%, dan vitamin serta mineral.
Cokelat bisa menjadi alternatif yang cocok disajikan untuk sarapan. Selain sensorisnya yang banyak disukai, cokelat juga mengandung beberapa manfaat dan kelebihan yang baik untuk tubuh. Dailymail.co.uk menyatakan bahwa cake cokelat akan menjadi tren menu sarapan ke depan. Hal ini karena banyaknya manfaat yang diperoleh dari cokelat. Selain itu, masyarakat juga beralih dari konsumsi tinggi gula dan lemak
seperti black forest geteaux pada pilihan menu yang rendah gula dan cake cokelat menjadi pilihan yang cocok. Selain itu, Bustle.com menambahkan bahwa mengonsumsi cokelat panas pada orang dengan usia 67-77 tahun selama 30 hari berpengaruh pada peningkatan 30% memori dan daya ingat, serta penambahan 8,3% aliran darah ke otak. KI
Selengkapnya tentang Cokelat Untuk Sarapan dapat diakses di Majalah KULINOLOGI INDONESIA edisi Februari 2017