Kopi dikenal sebagai salah satu produk yang dapat menjadi sumber kafein. Sebenarnya tidak hanya pada kopi, kafein juga terdapat pada teh, cokelat, minuman berkarbonasi, minuman berenergi dan lainnya. Kafein merupakan senyawa hasil metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memiliki rasa pahit. Kafein berperan dalam meningkatkan kerja psikomotor sehingga membuat tubuh tetap terjaga dan memberi efek fisiologis berupa bertambahnya energi. Oleh karena itu tak heran setelah mengkonsumsi secangkir kopi, tubuh terasa lebih semangat dan tetap terjaga. Hal tersebut karena kafein memiliki daya kerja sebagai stimulan sistem saraf pusat, terutama pusat saraf yang lebih tinggi yaitu otak, sehingga menghasilkan peningkatan aktivitas mental yang membuat tubuh tetap terjaga dan segar.
Selain bermanfaat bagi tubuh, kafein juga memiliki efek lainnya. Salah satunya dapat meningkatkan kadar asam lambung dan pepsin, sehingga tidak dianjurkan bagi penderita sakit maag. Namun, tidak perlu khawatir sepanjang mengkonsumsi minuman kopi yang rendah kafein dan dalam jumlah yang cukup. US FDA menggolongkan kafein sebagai GRAS (Generally Recognized as Safe) yang berarti tidak berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi secara moderat (sekitar 300 mg/hari yang setara dengan 3 cangkir). KI
Selengkapnya seputar Kafein dapat diakses di Majalah KULINOLOGI INDONESIA edisi Januari 2017