Berkreasi dalam memasak tidak hanya sekedar sebagai suatu seni memasak tetapi tentu untuk meningkatkan semangat makan dan menggugah selera yang akan menyantap. Apalagi kalau kita mempunyai anak yang sulit untuk makan. Kreatifitas saat memasak tentu menjadi kunci untuk membuat masakan yang enak, terlihat cantik, dan menggugah selera. Dalam peluncuran bumbu Instan Royco Bumbu Komplit di Jakarta pada 4 Juni lalu, Chef Hermien Susilo mengatakan, dalam penyajian ayam goreng, parutan lengkuas akan mempercantik tampilan dari ayam goreng. “Lengkuas ikut direbus dan digoreng, lalu ditaburkan di atas ayam yang sudah matang, akan mempercatntik tampilan ayam goreng yang disajikan,” tandas Hermien.
Ia memberi contoh kreasi masakan yang lain, yakni pembuatan nasi goreng yang dapat dikreasikan untuk meningkatkan selera makan. “Nasi goreng dengan tambahan topping seperti daging, udang, atau sayur-sayuran selain menambah cantik nasi goreng, gizi yang ada dalam nasi goreng tentu semakin lebih baik,”paparnya. Tidak hanya topping dalam pengolahan nasi goreng, hiasan-hiasan untuk mempercantik masakan pun diperlukan. Misalnya dengan menambahkan potongan timun dan wortel untuk menghias nasi goreng. Bisa pula kita menambahkan telor dadar, perkedel, atau kerupuk. Bentuk masakan yang semakin kreatif dan menarik daripada yang biasanya, tentu akan memberikan ketertarikan yang lebih dan menambah selera makan.
Kreasi suatu masakan memang penting, namun lebih dari itu, aspek gizi makanan yang dikreasikan tentu haruslah dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Lead Nutrisionist Unilever Indonesia Andriyani Wagianto menambahkan, bahwa pola makan yang sesuai dengan kebutuhan tidak terdapat hanya dari satu sumber bahan makanan. Suatu makanan yang sehat bukan berarti harus terus-menerus dan hanya itu-itu saja yang dikonsumsi, melainkan makanan yang kita konsumsi perlu untuk di variasikan jenis makanannya. Bahan makanan yang bervariasi dimaksudkan untuk pemenuhan berbagai gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, karena satu bahan makanan tidak mampu mencukupi semua gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Pedoman dalam pemenuhan gizi yang tepat untuk tubuh tentu sudah umum diketahui. Istilah tentang 4 sehat 5 sempurna tentu sudah sering didengar sejak masih kecil. Pedoman 4 sehat 5 sempurna ini menjadi salah satu cara untuk pemenuhan gizi. Selain itu, Andriyani Wagianto juga memperkenalkan konsep baru yaitu 3J : jadwal, jenis, dan jumlah. Konsep 3J yang diperkenalkan tersebut merupakan salah satu model lain yang dapat dilakukan. Pertama, jadwal dimaksudkan untuk mengkonsumsi makanan sesuai dengan jadwal, yaitu pagi, siang, malam, Kedua, jenis maksudnya adalah makanan yang dikonsumsi haruslah memiliki jenis bahan makanan dengan gizi yang berbeda. Jenis bahan makanan tersebut bisa terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Jenis makanan dengan gizi yang beragam adalah suatu cara untuk menyediakan menu berimbang di meja makan. Ketiga, jumlah gizi yang harus dipenuhi untuk kebutuhan tubuh dalam beraktivitas. Kebutuhan manusia akan kalori, yaitu sekitar 2000 kalori setiap harinya. tentu perlu dipertimbangkan dalam penyediaan masakan di meja makan. Salah satu contoh kombinasi yang pas untuk menu satu hari misalnya nasi goreng (sumber karbohidrat), lalu bisa pula ditambahkan dengan ayam, tahu, dan tempe untuk sumber protein, lalu bisa dilengkapi dengan penambahan sayuran untuk kebutuhan vitamin dan mineral.
Penyediaan masakan di meja makan perlu dicermati dengan baik agar dapat terpenuhi enak, sehat, dan bergizi. Pengolahan bahan makanan dengan pengkombinasian penyediaan makanan perlu dilakukan agar berimbang gizi yang didapatkan. “Tidak sekadar berimbang, rasa yang enak pun dibutuhkan agar semakin menikmati masakan yang tersedia,”jelas Andriyani. Kreatifitas dalam menghadirkan masakan tentu menjadi nilai plus untuk mampu menampilkan masakan dengan lebih menarik. Masakan kreatif yang berimbang dan bervariasi merupakan suatu keharusan agar segala kebutuhan dapat tercukupi.K-35 (ayu)