Makin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mendorong industri pangan mengeluarkan produk pangan fungsional dengan klaim untuk kesehatan. Salah satu pangan fungsional yang berkembang saat ini termasuk di Indonesia adalah functional bread yang merupakan pengembangan dari conventional bread.
Pengembangan ke arah functional bread memunculkan dilema, karena karakter sensoris utama roti dapat berubah drastis yaitu menjadi keras dan kaku serta dimungkinkan timbul citarasa yang tidak diinginkan misalnya pahit atau langu walaupun dari segi kesehatan sangat menguntungkan. Hal inilah yang menyebabkan mengapa functional bread berkembangnya tidak begitu pesat dibandingkan pangan fungsional yang lain seperti minuman. KI
Selengkapnya tentang Functional Bread dapat diakses di Majalah Kulinologi Indonesia edisi Desember 2016.