Konsep

Kepopuleran Inulin

Untuk industri pangan olahan, inulin telah dikenal sejak lama. Bahkan, inulin sering ditambahkan secara sengaja untuk memberikan nilai tambah pada produk pangan. Tidak harus dalam bentuk ekstrak, inulin secara alami juga bisa ditemukan pada beberapa bahan pangan, seperti garlic, asparagus, salisfy, Jerusalem arthicoke, chicory root, dan lainnya.

Inulin merupakan prebiotik
Inulin sangat tahan terhadap enzim pencernaan manusia., seperti α-glucosidase, maltase, isomaltase, dan lainnya. Namun demikian inulin bisa difermentasi. Beberapa penelitian menunjukkan, bahwa kehadiran inulin memberikan manfaat dengan menstimulasi pertumbuhan bifidobacterium, yakni bakteri probiotik yang banyak ditemukan di dalam usus. Keseimbangan mikroflora usus sangat penting untuk menjaga manusia tetap sehat.

Rendah energi
Inulin telah banyak digunakan sebagai pengganti gula dan juga lemak pada aneka produk pangan. Hal ini disebabkan karena inulin tidak bisa dicerna. Energi yang dihasilkan hanya berasal dari proses fementasi, itupun hanya sekitar 1.5 kkal/g (Niness, 1999)

Oleh Kaur N, Anil G.
Selengkapnya artikel ini dapat dibaca di majalah Kulinologi edisi  Januari 2015, yang dapat diunduh di http://www.kulinologi.co.id/

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *