Konsep

Pisang Mengandung Pati Resisten

Kedekatan konsumen Indonesia terhadap pisang memang sudah tidak terbantahkan lagi. Masyarakat sudah sangat lumrah mengonsumsi pisang, baik dalam bentuk segar maupun olahannya. Bahkan di beberapa upacara adat atau budaya, pisang seolah menjadi buah “wajib” yang harus ada, misalnya pada saat pernikahan di beberapa daerah tertentu. Dalam bentuk olahan, pisang goreng merupakan kudapan yang paling favorit. Saat ini konsumen dapat menemukan aneka jenis pisang goreng di berbagai tempat dengan mudah. Apalagi kreativitas dalam mengolah pisang goreng juga telah berkembang.

Kepopuleran pisang di Indonesia juga tidak terlepas dari fakta, bahwa pisang adalah buah yang paling banyak diproduksi di nusantara. Data dari BPS (2014) menunjukkan, total produksi pisang dalam setahun mencapai 5,4 juta ton, mengalahkan mangga yang baru mencapai 2 juta ton. Jawa Timur dan Jawa Barat adalah provinsi yang paling banyak memproduksi pisang, yakni masing-masing mencapai 1,2 juta dan 1 juta ton.

Aneka jenis pisang Pada dasarnya, terdapat dua jenis pisang berdasarkan cara konsumsinya. Jenis pertama adalah dessert banana , yakni pisang yang umumnya bisa langsung dikonsumsi tanpa proses pengolahan setelah matang. Contoh dari jenis banana adalah pisang Raja, Ambon, Susu, dan lainnya. Sedangkan jenis kedua adalah plantain (cooking banana) . Pisang jenis kedua ini biasanya dikonsumsi setelah melewati proses pengolahan, seperti penggorengan, perebusan, pengukusan, pemanggangan, atau lainnya. Contoh pisang jenis kedua adalah Kepok, Uli, Tanduk, dan lainnya.

Oleh Badan Pusat Statistik
Selengkapnya artikel ini dapat dibaca di majalah Kulinologi edisi  Januari 2015, yang dapat diunduh di http://www.kulinologi.co.id/

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *