Pangan fungsional merupakan bahan pangan yang memberikan manfaat bagi kesehatan selain zat gizi. Kemajuan dari ilmu pengetahuan terutama di bidang gizi, menjadi dasar dalam mengembangkan pangan yang berpeluang untuk memperbaiki fungsi tubuh. Contoh bahan makanan Indonesia yang belum banyak dimanfaatkan tetapi mempunyai manfaat yang besar bagi kesehatan yaitu melinjo, daun jambu biji, bekatul, dan pace.
“Produk pangan yang mempunyai manfaat kesehatan tanpa mengabaikan cita-cita, kemanan, dan kemudahan dalam cara mengkonsumsi akan lebih kompetitif,” kata Chairman Mbrio Biotekindo Prof FG Winarno dalam sebuah gathering di Bogor pada 30 Mei lalu. Ia menjelaskan tentang beberapa fungsi makanan, mulai dari fungsi primer, sekunder, hingga tersier. Fungsi primer makanan adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi, energi, dan reaksi biologis dalam tubuh manusia. Fungsi sekunder berkenaan dengan fungsi sensori sehingga dibutuhkan makanan yang mempunyai cita rasa, penampilan menarik, aroma, dan mempunyai estetika sehingga meningkatkan nafsu makan. Fungsi tersier berkenaan dengan fungsi fisiologi yaitu untuk pencegahan atau penyembuhan penyakit, serta ritme kondisi fisik.
Winarno mencontohkan tentang jantung yang merupakan organ yang harus bekerja selama 24 jam. Dalam satu menit, jantung harus memompa darah sebanyak 5 liter. Jantung memompakan darah ke seluruh bagian tubuh untuk mengedarkan sari makanan, dan oksigen yang terkandung dalam darah. Oleh karena itu kesehatan jantung harus diutamakan. “Pola makan yang tidak benar dapat menimbulkan penyumbatan pembuluh darah dari dan ke jantung,”kata Winarno. Hal ini dapat menyebabkan hipertensi, serangan jantung, dan berbagai penyakit lainnya. Oleh karena itu manusia harus menjaga vitalitas tubuh dengan cara olaraga teratur, istirahat cukup, selalu bermental positif, serta mengonsumsi berbagai pangan fungsional. hesti