Konsep

Khasiat Teh untuk yang Menjalankan Puasa

Oleh Arif Hartoyo

Berbagai penelitian telah membuktikan berbagai manfaat puasa khususnya puasa ramadhan. Puasanya umat Islam di bulan Ramadhan sangat berbeda dengan terapi diet yang biasa dijalankan seseorang untuk menurunkan berat badan. Puasa Ramadhan tidak mengurangi asupan gizi dan kalori, cuma kadarnya sedikit lebih rendah dari kebutuhan nutrisi yang normal. Selain itu, orang yang berpuasa di bulan Ramadhan, masih bisa menyantap setiap jenis makanan, sementara mereka yang berpuasa untuk diet, hanya boleh makan makanan tertentu. Faktor lainnya yang membuat puasa Ramadhan menyehatkan adalah, mereka yang berpuasa melakukannya dengan sukarela dan hati yang ikhlas, bukan karena resep atau anjuran dari dokter.

Lalu apa kaitannya puasa dengan teh. Ternyata, teh terutama teh hijau bisa lebih mengoptimalkan manfaat dari puasa ramadhan.

Menurunkan berat badan dan membantu metabolisme Lemak

Puasa dapat menurunkan berat badan seseorang. Pada siang hari ketika beraktifitas, membutuhkan energi yang disuplai glukosa dari makanan yang dikonsumsi. Pada saat berpuasa, suplai glukosa terbatas. Untuk memperoleh glukosa, tubuh akan memecah simpanan glikogen dan lemak untuk mendapatkan energi. Akibatnya deposit lemak dalam tubuh berkurang dan berat badan turun. Penurunan berat badan ini akan lebih optimal jika pada saat berbuka dan sahur terbiasa minum teh.

Dari berbagai penelitian komponen bioaktif teh yaitu katekin akan menghambat penyerapan lemak yang terkandung dalam makanan yang disantap. Tidak hanya itu, katekin teh juga terbukti bersifat hipokolesterolemik (menurunkan kadar kolesterol darah). Jadi anda tidak perlu takut makan daging dan telur saat anda berbuka atau makan sahur.

Menyehatkan sistem pencernaan

Pada saat berpuasa, sistem pencernaan baik organ maupun enzim/hormon mempunyai waktu jeda untuk “istirahat” dan regenerasi komponen yang rusak. Tentu kondisi ini lebih baik dibandingkan pada orang yang tidak pernah berpuasa, yang menyebabkan sistem pencernaan bekerja terus menerus.

Sistem pencernaan yang baik tersebut akan bekerja lebih optimal dengan mengonsumsi teh hijau secara rutin. Katekin teh dapat menekan pertumbuhan bakteri putrefaktif/pembusuk (Enterobacter, Clostridium, dan lain-lain), dan justru meningkatkan pertumbuhan bakteri asam laktat (BAL) dan bifidus (bakteri yang bermanfaat). Kondisi mikroflora yang sehat akan berefek pada kesehatan secara keseluruhan seperti meningkatnya respon imun, mencegah infeksi, menurunkan resiko kanker usus, dan lain-lain.

Katekin teh juga terbukti dapat memperlancar buang air besar (BAB), menurunkan jumlah produk metabolit dalam feses secara signifikan (misalnya skatol, indol, cresol, dan lain-lain), serta dapat mengurangi bau feses karena jumlah amonia, sulfida pada feses menurun drastis.

Menyehatkan penderita diabetes melitus

Pada saat seseorang berpuasa, keseimbangan kerja antara hormon insulin dan glukagon menjadi terjaga. Hormon glukakon yang biasanya in-aktif (pada kondisi tidak berpuasa) menjadi aktif mengubah glikogen menjadi glukosa. Dan sebaliknya, hormon insulin yang biasanya bekerja terus menerus, ada waktu jeda untuk istirahat. Kondisi ini akan meningkatkan sensitifitas insulin.

Penderita diabetes yg dibolehkan puasa adalah penderita dg kadar gula darah terkontrol. Bagi mereka sangat bermanfaat mengonsumsi teh hijau. Karena enzim amilase yg mengubah karbohidrat menjadi glukosa dihambat dan juga produksi glukosa dari hati juga dihambat sehingga glukosa darah normal. Selain itu katekin teh juga diketahui dapat meningkatkan sensitifitas insulin (menurunkan insulin resisten).

Meningkatkan vitalitas

Pada saat puasa dianjurkan untuk mengakhirkan makan sahur. Hal ini bertujuan untuk tetap mendapatkan suplai energi pada saat beraktifitas di siang harinya. Konsumsi teh hijau akan membantu menghemat pemakaian energi dari sumber karbohidrat. Karena katekin teh hijau akan meningkatkan pembongkaran lemak otot dan menyediakan asam lemak untuk proses β-oksidasi yg akan menghasilkan energi. Proses ini juga akan meningkatkan daya tahan/endurance seseorang.

Menjaga kesegaran mulut dan nafas

Pada saat puasa rongga mulut menurun aktifitasnya dan menjadi kering karena turunnya produksi cairan saliva. Hal ini menyebabkan mulut terasa tidak segar dan menjadikan bau mulut/nafas yang tidak sedap. Metilmerkaptan (CH3SH) merupakan komponen utama yg bertanggung jawah pada nafas dan bau mulut yg tidak sedap. Senyawa sulfur ini dihasilkan oleh bakteri anaerobik dalam mulut. Katekin teh terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri dalam mulut tadi sehingga jumlah metilmerkaptan menurun. Dengan konsumsi satu cangkir teh hijau setelah makan, konsentrasi katekin yang diperoleh sekitar 500-1000 ppm, sudah cukup untuk menyegarkan nafas dan mulut.

Masih banyak manfaat teh yang dapat diperoleh untuk mengoptimalkan puasa ramadhan. Katekin teh juga terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan imunitas tubuh. Meski manfaat kesehatan bukan tujuan utama puasa ramadhan, kalau bisa lebih optimal dan mendapatkan manfaat kesehatan dari puasa ini, kenapa tidak?

Cara mendapatkan manfaat teh

Banyak cara untuk memperoleh khasiat dari teh. Bisa langsung minum dari minuman teh yang sudah jadi (Ready to Drink) atau dengan menyeduh teh sendiri. Selain itu, juga bisa berkreasi dengan menambahkan seduhan teh pada masakan. Sehingga tidak saja enak, tapi juga menyehatkan.

Sudah waktunya anda bisa berkreasi dengan teh pada makanan atau minuman yang anda sajikan pada pelanggan. Kini anda bisa berpromosi, makanan dan minuman yang anda buat tidak hanya menarik, enak tapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Kalau anda tidak mau repot dengan membuat seduhan teh terlebih dahulu, teh dalam bentuk ekstrak kini juga tersedia di pasaran. Selamat berpuasa!

Arif Hartoyo
Peneliti dan Dosen ITP Fateta IPB

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *